Orang Rimba : Ratusan Orang Rimba (anak-anak dan kaum hawa) dari
Kabupaten Batanghari berunjukrasa di kantor Gubernur Jambi, Telanaipura,
Kota Jambi Senin (28/5). Ratusan Orang Rimba meminta kejelasan dari
pemerintah soal penyelesaian sengketa lahan antara PT Asiatic Persada
dengan SAD. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Jambi, BATAKPOS
Ratusan warga Suku Anak Dalam (SAD) atau lebih dikenal dengan sebutan Orang Rimba dari Kabupaten Batanghari melakukan unjukrasa di kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi Senin (28/5). Ratusan Orang Rimba meminta kejelasan dari pemerintah soal penyelesaian sengketa lahan antara PT Asiatic Persada dengan SAD.
Koordinator aksi unjukrasa, Marwandi, dalam orasinya mengatakan, penyelesaian sengketa lahan ini terus menjadi polemik yang tidak ada penyelesaian. Sehingga menimbulkan asumsi ketidakpercayaan SAD terhadap pemerintah. Orang Rimba menilai, kasus sengketa lahan tersebut dilakukan tanpa ada transparansi.
“Aksi ini kami lakukan untuk sekian kalinya tanpa ada upaya solusi dari pemerintah setampat. Ini kan diselesaikan tanpa transparan. Kami akan terus berjuang agar lahan untuk pertanian kami terwujud. Kami akan berjuang terus memperoleh lahan tersebut,”kata Mawandi.
Perwakilan Kanwil BPN Provinsi Jambi Husni Hanafi, dihadapan ratusan masyarakat SAD mengatakan, hingga kini pihaknya masih menginventarisir lahan yang menjadi sengketa. “Selain itu, tim juga sedang bekerja,”katanya.
Husni berjanji akan menyampaikan kepada masyarakat, jika sudah ada hasil putusan dari kerja tim yang sedang berlangsung saat ini. Asisten 1 Setda Provinsi Jambi, Kailani mengatakan, persoalan sengketa lahan yang melibatkan SAD ini harus segera dituntaskan.
“Kita berharap segera tuntas agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar dan merugikan semua pihak,”katanya.RUK
Ratusan warga Suku Anak Dalam (SAD) atau lebih dikenal dengan sebutan Orang Rimba dari Kabupaten Batanghari melakukan unjukrasa di kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi Senin (28/5). Ratusan Orang Rimba meminta kejelasan dari pemerintah soal penyelesaian sengketa lahan antara PT Asiatic Persada dengan SAD.
Koordinator aksi unjukrasa, Marwandi, dalam orasinya mengatakan, penyelesaian sengketa lahan ini terus menjadi polemik yang tidak ada penyelesaian. Sehingga menimbulkan asumsi ketidakpercayaan SAD terhadap pemerintah. Orang Rimba menilai, kasus sengketa lahan tersebut dilakukan tanpa ada transparansi.
“Aksi ini kami lakukan untuk sekian kalinya tanpa ada upaya solusi dari pemerintah setampat. Ini kan diselesaikan tanpa transparan. Kami akan terus berjuang agar lahan untuk pertanian kami terwujud. Kami akan berjuang terus memperoleh lahan tersebut,”kata Mawandi.
Perwakilan Kanwil BPN Provinsi Jambi Husni Hanafi, dihadapan ratusan masyarakat SAD mengatakan, hingga kini pihaknya masih menginventarisir lahan yang menjadi sengketa. “Selain itu, tim juga sedang bekerja,”katanya.
Husni berjanji akan menyampaikan kepada masyarakat, jika sudah ada hasil putusan dari kerja tim yang sedang berlangsung saat ini. Asisten 1 Setda Provinsi Jambi, Kailani mengatakan, persoalan sengketa lahan yang melibatkan SAD ini harus segera dituntaskan.
“Kita berharap segera tuntas agar tidak menimbulkan konflik yang lebih besar dan merugikan semua pihak,”katanya.RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar