Banyak Gereja Ditutup
[JAKARTA] Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe
meminta pimpinan MPR RI untuk pertama-tama menyosialisasikan empat pilar
kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal
Ika, dan NKRI, kepada para pemimpin bangsa ini.
“Empat pilar itu sangat penting. Karena itu, kami sangat berharap sosialisasikan juga kepada para pemimpin bangsa ini, mulai dari tingkat paling bawah hingga ke tingkat paling atas,” katanya.
Bukti tidak pahamnya para pemimpin bangsa ini akan makna empat pilar adalah munculnya berbagai kebijakan yang meresahkan masyarakat.
Yewangoe mengambil contoh, baru-baru ini di Aceh ada 17 gereja yang ditutup oleh pejabat pemerintah. Alasannya sangat klasik, yakni tidak ada izin.
“Tetapi kita juga bisa bertanya, mengapa tidak ada izin,” katanya. Demikian juga dengan kasus penutupan GKI Yasmin dan beberapa gereja lainnya di beberapa tempat di Indonesia.
Karena itu, Yewangoe meminta sosialisasikan empat pilar itu pertama-tema ke para pemimpin bangsa ini.
“Buatlah sosialisasi, jika tidak bisa bikin negara runtuh. Kita tidak ingin negara yang dibangun dengan darah, runtuh karena kesalahan generasi kita. Kami harap, bapak-bapak di MPR RI usahakan untuk mengatasi hal-hal seperti itu,” katanya.
Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mengatakan, pihaknya sudah berdialog dengan berbagai pihak menyelesaikan masalah penutupan gereja di Aceh dan beberapa tempat lainnya di Indonesia.
“Kami sudah melakukan pendekatan dengan cara kami, menghubungi para kepala daerah untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya. [L-8]-(Suarapembaruan.com)
“Empat pilar itu sangat penting. Karena itu, kami sangat berharap sosialisasikan juga kepada para pemimpin bangsa ini, mulai dari tingkat paling bawah hingga ke tingkat paling atas,” katanya.
Bukti tidak pahamnya para pemimpin bangsa ini akan makna empat pilar adalah munculnya berbagai kebijakan yang meresahkan masyarakat.
Yewangoe mengambil contoh, baru-baru ini di Aceh ada 17 gereja yang ditutup oleh pejabat pemerintah. Alasannya sangat klasik, yakni tidak ada izin.
“Tetapi kita juga bisa bertanya, mengapa tidak ada izin,” katanya. Demikian juga dengan kasus penutupan GKI Yasmin dan beberapa gereja lainnya di beberapa tempat di Indonesia.
Karena itu, Yewangoe meminta sosialisasikan empat pilar itu pertama-tema ke para pemimpin bangsa ini.
“Buatlah sosialisasi, jika tidak bisa bikin negara runtuh. Kita tidak ingin negara yang dibangun dengan darah, runtuh karena kesalahan generasi kita. Kami harap, bapak-bapak di MPR RI usahakan untuk mengatasi hal-hal seperti itu,” katanya.
Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mengatakan, pihaknya sudah berdialog dengan berbagai pihak menyelesaikan masalah penutupan gereja di Aceh dan beberapa tempat lainnya di Indonesia.
“Kami sudah melakukan pendekatan dengan cara kami, menghubungi para kepala daerah untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya. [L-8]-(Suarapembaruan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar