Umat muslim menjalankan ibadah salat Idul Adha di lapangan kantor Wali Kota Jambi, Jalan KH Agus Salim, Kotabaru, Kota Jambi, 24 September 2015. (Suara Pembaruan/Radesman Saragih) |
Jambi - Antusiasme umat
Muslim di Kota Jambi untuk mengikuti salat Idul Adha 1436 Hijriyah,
Kamis (24/9) pagi tetap tinggi, kendati asap tebal kebakaran hutan dan
lahan masih menyelimuti kota itu. Mereka memadati masjid-masjid dan
lapangan tempat pelaksanaan salat Idul Adha dengan menggunakan masker.
Pantauan di lapangan kantor Wali Kota Jambi, Jalan KH Agus Salim,
Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (24/9) pagi, sekitar 500 umat Muslim
mengikuti salat Idul Adha dengan tertib. Usai melaksanakan salat Idul
Adha, pemotongan hewan kurban pun dilakukan.
Dalam kotbah, para pengkhotbah menyatakan prihatin akan bencana asap,
kebakaran hutan, dan lahan yang melanda Jambi selama tiga bulan
terakhir. Keprihatinan itu muncul, karena menyebabkan puluhan ribu warga
terkena penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Kemudian, kebakaran hutan dan lahan di Jambi juga menyebabkan
kerugian ekonomi yang sangat besar, akibat lumpuhnya penerbangan,
pelayaran, dan berdampak pada ekonomi masyarakat. Selain itu, para
pengkhotbah juga prihatin akan kemarau panjang, yang menimbulkan krisis
air bersih dan kerusakan ratusan ribu hektare (ha) areal tanaman pangan.
KH Abdul Razak, imam yang membawakan khotbah di lapangan kantor Wali
Kota Jambi mengatakan, seluruh umat Muslim di Jambi prihatin terhadap
bencana asap serta kebakaran hutan dan lahan. "Bencana asap, kebakaran
hutan dan lahan tersebut merupakan ulah manusia yang sebenarnya bisa
dicegah jika masyarakat memiliki komitmen terhadap pencegahan kebakaran
hutan dan lahan," katanya, Jambi, Kamis (24/9).
Namun demikian, warga Jambi tidak perlu saling menuding, saling
menyalahkan. Mereka perlu lebih bersabar dan berdoa agar segala upaya
yang dilakukan pemerintah menanggulangi bencana asap, kebakaran hutan
dan lahan bisa membuahkan hasil, sehingga warga masyarakat Jambi bebas
bencana asap.(Sumber: Radesman Saragih/FAB/Suara Pembaruan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar