SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH |
SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH |
SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH |
SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE SARAGIH |
SAPA BUMI: Relawan HBA-EP membagikan air bersih secara
gratis kepada warga dalam Kampanye “HBA Hidup Butuh Air”. FOTO ASENK LEE
SARAGIH
Jambi, MR-Musim kemarau di Jambi yang sudah memasuki bulan ke tiga
penuh, membuat warga Kota Jambi kesulitan mendapatkan air bersih. Pasalnya
sumur warga mengering dan pasokan air bersih dari PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
juga tersendat. Guna meringankan beban warga, Relawan HBA-EP membangikan air
bersih kepada warga secara gratis.
“Hari ini kita sudah memasuki hari ke 9 dalam program “Sapa
Bumi” dari Relawan HBA-EP. Program “HBA Hidup Butuh Air” ini juga dengan
semangat dilakukan relawan. Kita mensuplai lokasi warga di Kota Jambi yang
kesulitan mendapatkan air bersih. Kita bagi air bersih secara cuma-cuma,” ujar
Idris, salah satu Relawan HBA-EP kepada Media Regional, Jumat (11/9).
Menurut Idris, program air bersih ini sangat membantu warga
yang kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari khususnya masak. Kegiatan
ini juga sembari mendekatkan kepedulian HBA kepada masyarakat .
“Ini kampanye yang tepat sasaran. Dengan berbagi air
bersih, nama HBA semakin melekat dimata masyarakat. Program “HBA Hidup Butuh
Air” ini juga sungguh dirasakan warga sangat bermanfaat disaat musim kemarau
seperti sekarang ini.
Hujan Buatan
Sementara asap yang menyelimuti Kota Jambi setiap hari
selama sebulan terakhir cenderung bertambah tebal. Asap tebal di Kota Jambi, Jumat
(11/9) sore membuat jarak pandang di alur pelayaran Sungai Batanghari, Kota
Jambi terbatas hanya 100 meter. Kondisi tersebut membuat arus transportasi di
sungai tersebut tetap lumpuh.
Warga Kota Jambi kian resah menyusul tidak adanya solusi
yang bisa dilakukan pemerintah menanggulangi bencana asap. Warga kota itu
bahkan semakin khawatir terhadap kesehatan anak-anak dan orang tua karena asap
kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu bertambah tebal.
Pemerintah pusat dan daerah harus mengambil solusi cepat
untuk menanggulangi bencana asap di Jambi dan daerah lain. Salah satu
solusinya, yaitu mengadakan hujan buatan. Tanpa hujan buatan, bencana asap di
Jambi tidak bisa ditanggulangi karena berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau masih melanda Jambi hingga Oktober
mendatang.
“Kalau hanya mengharapkan hujan alami dan pemadaman
kebakaran hutan lewat udara dan darat seperti yang dilakukan sebulan ini,
masalah asap tidak akan bisa diatasi. Masalahnya hutan yang terbakar di Jambi
masih terus terjadi,” kata Joko Hotman (40), warga Paal V, Kotabaru, Kota Jambi
kepada MR, Kamis (11/9).
“Bila asap ini tidak bisa ditanggulangi secepatnya,
anak-anak usia bayi lima tahun (balita) dan sekolah dasar (SD) yang terkena
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) akan semakin banyak. Sekarang saja sudah
ribuan anak – anak di Kota Jambi terkena ISPA akibat asap yang menyelimuti Kota
Jambi setiap hari selama sebulan ini,” sambungnya
Keresahan akibat asap yang kian tebal juga diakui Yuli
(30), warga Kasang, Kota Jambi. Menurut Yuli anak-anak dilingkungannya dan di
sekolah-sekolah di Jambi sudah banyak yang terkena ISPA akibat asap. Bahkan
beberapa orang anak-anak yang terkena ISPA di lingkungannya terpaksa dirawat di
rumah sakit.
Menurut Yuli, upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi
meliburkan sekolah bukan solusi menyelamatkan anak-anak di Kota Jambi dari
ancaman penyakit ISPA. Masalahnya asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi setiap
hari selama sebulan ini juga masuk ke dalam rumah. Jadi Kalau asap masih tebal
hingga pekan depan, jumlah anak yang terkena ISPA di Kota Jambi akan terus
meningkat.
“Karena itu pemerintah tidak bisa membiarkan warga Kota
Jambi menghirup asap terus. Untuk mengatasi asap sesegera mungkin, kami, warga
Kota Jambi mengharapkan agar pemerintah pusat dan daerah segera mengadakan
hujan buatan,” tegasnya. (Asenk Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar