Danrem Gapu 042 Jambi Kolonel Makmur saat memberikan penjelasan kepada wartawan. |
Jambi, MR-Kabut asap yang semakin menebal di Kota Jambi,
mengakibatkan rencana kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
(Jokowi) ke Jambi pada tanggal 25 – 26 September 2015 batal. Sebelumnya
kunjungan Jokowi sempat dipercepat pada Kamis (24/09) sore, namun hal itu juga
batal.
Padahal suasana di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi, Kamis
(24/09) siang telah hiruk pikuk dipenuhi Pasukan Pengamanan Presiden
(Paspampres) serta pihak TNI dan Polisi. Pihak Paspampres juga tampak telah
melakukan sterilisasi pada kendaraan yang masuk ke area bandara, termasuk mobil
kepresidenan yang akan ditumpangi oleh Jokowi.
Komandan Korem (Danrem) 042/Garuda Putih Kol Inf Makmur
kepada wartawan, Kamis (24/5) sore mengatakan, jarak pandang di Bandar Udara
Sultan Thaha Jambi terhitung hanya 400 meter, dan pihaknya masih menunggu kabar
dari Protokoler Presiden.
Makmur juga menyayangkan pendeknya jarak pandang di Kota
Jambi ini yang terselimuti kabut asap pekat sejak dari tadi pagi hingga sore
hari dan tidak ada perubahan malah terlihat semakin pekat.
Makmur menegaskan bahwa pihaknya hingga Kamis (24/09) sore,
tetap menunggu kabar selanjutnya dari pihak protokoler kepresidenan untuk
memastikan apakah presiden benar-benar akan datang ke Jambi hari ini atau akan
ditunda esok hari (Jumat 25 September).
“Sementara ini kita masih menunggu kedatangan Pak Presiden.
Itu pun terkait dari kalau kondisi visibilitynya sudah mencukupi untuk turun. Insya
Allah beliau turun. Tetapi kalau pun tidak, tentunya mungkin apakah besok atau
apakah kapan, kita masih menunggu. Karena beliau masih bergerak dari
Palangkaraya menuju Banjarmasin,” kata Makmur.
Kedatangan Jokowi ke Provinsi Jambi berkaitan dengan
penanggulangan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan dan penanganan
penderita Inspeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) sebagai dampak dari kabut
asap tersebut.
Lokasi yang direncanakan dikunjungi oleh Presiden, yakni
posko Satgas Karhutla di Bandara Sultan Thaha Jambi dan lokasi eks kebakaran
lahan gambut di Desa Solok Sakean, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi itu mampu diselamatkan Satgas Karhutla sehingga
kebakaran tidak menghabiskan semua lahan gambut di wilayah itu.
Lokasi lain yang dikunjungi Jokowi yakni Puskesmas Putri
Ayu, Kota Jambi, yang menjadi salah satu Puskesmas yang menangani penderita
ISPA terbanyak selama kabut asap melanda Jambi. “Yang jelas di Jambi titik api sudah tidak ada. Titik api
ini yang berada di permukaan tanah. Kalau yang di bawah ini kita lakukan moving
up,” katanya.
Penjabat Gubernur Jambi, H Irman menuturkan pembatalan
kunjung Presiden Joko Widodo disebabkan keadaan cuaca. Namun, dirinya
mengklaim, ketika cuaca membaik, Presiden akan kembali menjadwalkan
kunjungannya ke Jambi.
“Presiden saat ingin ke Jambi, tapi sekali lagi, kabut
asaplah yang membatalkan kunjungan Presiden. Karena faktor cuaca,” ujar
Penjabat Gubernur Jambi, H Irman, Kamis (24/9) sore. Ia menjelaskan dengan
kondisi jarak pandang di bawah 500 meter, sangat beresiko saat melakukan
pendaratan.
Sebaliknya, Irman tetap optimis, Jokowi akan kembali
menjadwal ulang, kunjungannya ke Jambi pada lain waktu, ketika cuaca sudah
membaik. “Pak Jokowi akan tetap mengagendakan kunjungannya ke Jambi, apabila
cuaca sudah membaik, dan kita juga koordinasi dengan Kepala Staff
Kepresidenan,” terangnnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jambi Irman, Rabu (23/9),
meninjau langsung lokasi yang akan dikunjungi Presiden Jokowi pada kunjungan
kerja ke provinsi itu. Saat meninjau lokasi, Pj Gubernur Jambi didampingi
Danrem 042/ Garuda Putih Kolonel Inf Makmur yang juga Komandan Satuan Tugas
(DanSatgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi, dan beberapa
personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Sebelumnya di Jambi, Presiden Jokowi akan meninjau posko
penanggulangan bencana kabut asap di Bandara Sultan Thaha, dan dilanjutkan
dengan peninjauan lokasi bekas kebakaran di Desa Solok Sakean, Kabupaten
Muarojambi.
Irman mengatakan, Pemprov Jambi telah berkoordinasi dengan
Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel) agar seluruh sumber daya yang ada di Sumsel
dikerahkan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di wilayah perbatasan
Jambi-Sumsel tepatnya di Kabupaten Banyuasin.
Dengan upaya itu diharapkan asap tidak lagi sampai ke
Bandara Jambi, sehingga pesawat RI 1 bisa mendarat dengan jarak pandang aman. “Dalam
waktu bersamaan Pemprov Jambi juga terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran
lahan dan hutan dengan memaksimalkan tiga unit helikopter water bombing yang
ada," katanya.
Gubernur juga berharap agar hujan turun sebelum kedatangan
Presiden agar menghalau asap. Pemprov juga masih akan membahas alternatif jalur
kedatangan Presiden jika jarak pandang di Bandara Jambi tidak memungkinkan
untuk pesawat Presiden mendarat.
"Bagaimanapun hujan dari Yang Maha Kuasa lah yang
ampuh menghilangkan asap. Kita juga imbau warga terus berdoa dan memohon hujan
kepada Tuhan," ujarnya. (Asenk Lee)
Paspampres Sterilsasi Bandara Jambi. |
Pj Gubernur Jambi Irman saat meninjau lahan sawit yang terbakar di Kumpeh Muarojambi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar