KOTA JAMBI DISELIMUTI KABUT ASAP.FOTO SAW |
Jambi, MR-Satuan Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus
(Ditreskrimsus) Polda Jambi memeriksa pihak manajemen dua perusahaan perkebunan
kelapa sawit swasta, PT RKK dan PT BEP. Kedua perusahaan tersebut diduga
melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul hasil penyelidikan
Satuan Ditreskrimsus Polda Jambi ke lokasi kebakaran di lahan perusahaan
tersebut. Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas
Polda Jambi, Komisaris Polisi Wirmanto kepada wartawan di Kamis (17/9)
menjelaskan, Satuan Ditreskrimsus Polda Jambi selama dua hari terakhir telah
menerjunkan 10 orang anggota ke lapangan. Kepolisian menyelidiki kasus
kebakaran hutan dan lahan di areal 15 perusahaan sawit dan kehutanan di daerah
tersebut.
“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara di Kabupaten
Muarojambi, baru dua perusahaan yang diduga ada indikasi pembiaran terhadap
pembakaran hutan dan lahan di areal mereka. Sedangkan kasus kebakaran di areal
13 perusahaan lainnya masih diselidiki,” kata Wirmanto.
Dikatakan, selain menyelidiki kasus kebakaran hutan dan
lahan di areal perusahaan, jajaran Polri Juga menerjunkan pasukan pemadam
kebakaran hutan dan lahan. Sekitar 200 orang anggota Brimob Mabes Polri yang
tiba di Jambi, Rabu (16/9) akan diterjunkan untuk memadamkan kebakaran hutan
dan lahan di Jambi, Kamis (17/9).
Satuan Brimob Mabes Polri tersebut akan membantu pemadaman
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) dan
Muarojambi. Mereka membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Jambi selama
14 hari, mulai Kamis (14/9) hingga Selasa (22/9). Namun bila pemadaman
kebakaran hutan dan lahan belum tuntas. Maka masa tugas mereka akan
diperpanjang 7 hari.
Sementara itu pantauan Media Regional di Kota Jambi, Jumat (18/9)
pagi, asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu mulai menipis.
Menipisnya jarak pandang tersebut membuat jarak pandang mencapai 1,5 km.
Kemudian menipisnya asap di Kota Jambi juga membuat seluruh sekolah di Kota
Jambi kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar Kamis (17/9). Selama dua
hari terkahir, Selasa – Rabu (15 – 16/9), seluruh sekolah di Kota Jambi libur
akibat asap tebal. Namun pihak sekolah di Jambi sesuai dengan intruksi Dinas
Pendidikan Kota Jambi kembali meliburkan aktitifas belajar Jumat-Sabtu
(18-19/9).
Berkurangnya ketebalan asap kebakaran hutan dan lahan yang
menyelimuti Kota Jambi dipengaruhi padamnya sebagian besar hot spot (titik api)
di Jambi.
Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Kurnianingsih mengatakan,
berdasarkan pantauan Rabu (16/9) malam, hot spot di daerah itu tidak ada lagi.
Namun hot spot tersebut diperkirakan masih bisa muncul karena hujan belum turun
di daerah itu.
Sementara itu aktifitas Bandara Sultan Taha Jambi juga
belum beroperasi secara normal. Hanya ada dua maskapai yakni Garuda Indonesia
dan Lion Air yang melakukan penerbangan jika kondisi kabut menipis hingga jarak
pandang mencapai 1000 meter. (Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar