Kapal Asing Ditenggelamkan |
Jakarta-Sikap tegas pemerintahan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) terhadap kapal-kapal asing pencuri ikan, dengan langkah nyata
penenggelaman kapal membuahkan hasil. Apa saja hasilnya? Simak rangkumannya.
Dua Negara Beri Peringatan ke Nelayannya. Setidaknya ada 2
negara di ASEAN yang mulai memberikan peringatan kepada para nelayannya agar
tidak menangkap ikan hingga ke wilayah laut Indonesia.
“Dunia setuju illegal fishing tidak boleh dilakukan. Dubes
Thailand 2 hari lalu bertemu, dan mengatakan do not fishing in water
Indonesia," kata Menteri KP Susi Pudjiastuti Selasa (9/12).
Selain Thailand, Malaysia juga sudah memberikan peringatan kepada para nelayannya. Bahkan pemerintah Malaysia memberikan semacam alat peringatan di setiap kapal nelayan agar tak masuk wilayah perairan Indonesia.
“Malaysia juga akan memberikan alat, jika masuk ke laut
teritorial kita, bunyi alatnya," imbuhnya.
Susi menegaskan aturan ini akan berlaku hingga jangka waktu panjang. Susi pun menolak keras pandangan beberapa pihak yang menuding kebijakan Susi hanya sementara.
Susi menegaskan aturan ini akan berlaku hingga jangka waktu panjang. Susi pun menolak keras pandangan beberapa pihak yang menuding kebijakan Susi hanya sementara.
Jumlah Kapal Asing Ilegal Menyusut
Kapal asing yang menangkap ikan di laut Indonesia kini terus
berkurang. Susi mengatakan berdasarkan data satelit Vessel Monitoring
System (VMS) dan Automatic Identification System (AIS) yang terbaca system
INDESO (infratructure development for space oceanography), kemarin jumlah kapal
asing yang beroperasi berkurang signifikan dibanding sebelum ada kebijakan
moratorium, khususnya pantauan di Laut Natuna dan Arafura.
“Kalau dilihat gambar tadi, sebelum moratorium dan sesudah,
ini sudah sepi," ungkap Susi.
Ia mengatakan dari jumlah kapal eks asing di atas 30 GT yang beroperasi sebanyak 1.130 kapal. Jumlah kapal yang masih beoperasi di Laut Indonesia berkurang drastis dari 900 kapal pada pekan lalu, kemudian turun kembali menjadi 90 kapal, dan terakhir hanya 74 kapal.
"VMS yang ada di 1.200 kapal eks asing saat ini yang nyala 70-an," imbuhnya.
Ia mengatakan dari jumlah kapal eks asing di atas 30 GT yang beroperasi sebanyak 1.130 kapal. Jumlah kapal yang masih beoperasi di Laut Indonesia berkurang drastis dari 900 kapal pada pekan lalu, kemudian turun kembali menjadi 90 kapal, dan terakhir hanya 74 kapal.
"VMS yang ada di 1.200 kapal eks asing saat ini yang nyala 70-an," imbuhnya.
Target Tenggelamkan 100 Kapal Asing
Pemerintah menargetkan akan menenggelamkan 100 kapal asing
pencuri ikan di laut Indonesia, setelah sebelumnya 3 kapal Vietnam
ditenggelamkan di laut Anambas, Kepulauan Riau.
“Sektor maritim akan ada lagi penangkapan dan penenggelaman 100 kapal lagi untuk menyampaikan pesan, kita serius," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Sofyan mendapatkan laporan, saat ini masih banyak kapal asing yang beroperasi dan menangkap ikan secara ilegal di laut Indonesia. "Ada kapal asing di selatan Merauke, untuk menangkap itu perlu waktu," kata Sofyan.
“Sektor maritim akan ada lagi penangkapan dan penenggelaman 100 kapal lagi untuk menyampaikan pesan, kita serius," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Sofyan mendapatkan laporan, saat ini masih banyak kapal asing yang beroperasi dan menangkap ikan secara ilegal di laut Indonesia. "Ada kapal asing di selatan Merauke, untuk menangkap itu perlu waktu," kata Sofyan.
Menurutnya kapal-kapal asing berukuran besar di atas 30 GT
saat ini yang masih mengantongi Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), bila izin
mereka sudah selesai maka tak akan lagi diberikan perpanjangan karena ada
moratorium penerbitan izin baru
“Begitu izin ini habis kita tak akan perpanjang. Biarkan di laut kita tak ada kapal asing. Biarkan industri kita tumbuh," katanya.(dtk/lee)
“Begitu izin ini habis kita tak akan perpanjang. Biarkan di laut kita tak ada kapal asing. Biarkan industri kita tumbuh," katanya.(dtk/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar