Aktivitas Gunung Gamalama yang mengeluarkan abu vulaknik di
Ternate, Maluku Utara, Jumat (19/12). Gunung Gamalama meletus dan mengeluarkan
abu vulkanik yang mneyebabkan sebagian wilayah Ternate tertutup debu. ANTARA
FOTO/Abdul Fatah
Jakarta-Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara,
kembali meletus sekitar pukul 17.30 WIT, Senin (22/12). Status Gamalama saat
ini masih siaga. Meski belum ada pengungsi, saat ini Pemerintah Kota Ternate
telah menyiapkan 18 titik pengungsian untuk berjaga-jaga.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Gamalama, letusan muncul dari retakan yang tercipta tahun 2011.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Gamalama, letusan muncul dari retakan yang tercipta tahun 2011.
“Kota Ternate saat ini masih diselimuti abu vulkanik,"
kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Sutopo, sistem peringatan dini sudah berjalan dari pos pantau, pos tanggap darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan kelurahan melalui frekuensi radio. Tak ada kepanikan warga saat Gamalama meletus hari ini.
Menurut Sutopo, sistem peringatan dini sudah berjalan dari pos pantau, pos tanggap darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan kelurahan melalui frekuensi radio. Tak ada kepanikan warga saat Gamalama meletus hari ini.
Pembersihan kota dari abu vulkanik terus dilakukan. Petugas
pemadam kebakaran dan otoritas Bandara Sultan Babullah juga membersihkan bandara
dari abu. Sementara Balai Teknik Penyehatan Lingkungan dan Dinas Kesehatan
sedang melakukan uji kualitas udara di sekitar alun-alun kesultanan.
“Secara umum, kewaspadaan instansi dan peran komando tanggap
darurat cukup responsif," kata Sutopo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate sejak
letusan Kamis (18/12) telah membagikan 55 ribu lembar masker kepada masyarakat.
Persediaan masker itu kini masih ada, tapi perlu ditambah.
Wali Kota Ternate telah menetapkan status siaga darurat
hingga 31 Desember. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer
dari puncak gunung.
Dua Pendaki Tersesat
Dua pendaki Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), dilaporkan
masih tersesat pascameletusnya gunung gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara
(Malut), pada Kamis malam.
“Dari informasi yang kami terima dari mahasiswa Mapala yang
selamat, memang ada dua mahasiswa yang sampai saat ini masih tersesat di
sekitar gunung gamalama," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate,
Sutopo Abdullah di Ternate, Jumat pekan lalu.
Menurut dia, saat ini, pihaknya bersama tim Basarnas
berupaya untuk mengevakuasi kedua mahasiswa Mapala yang hingga kini belum
berhasil ditemukan.
Ia mengatakan, kedua mahasiswa (belum diketahui
identitasnya-red) memang dalam kondisi cedera akibat panik adanya letusan
Gunung Gamalama, sehingga saat ini, tim Basarnas berupaya mencari keduanya yang
dari informasi terakhir berada di sekitar Buku Kusuba, lereng Gunung Gamalama.
Mengenai kesiapan Pemkot Ternate menghadapi bencana gunung
meletus ini, Sutopo menyatakan, Walikota Ternate telah menginstruksikan kepada
instansi terkait seperti Dinas Nakersos, Kesehatan, Perhubungan, Satpol PP dan
BPBD untuk siaga menghadapi bencana gunung gamalama.
Untuk itu, semua personel di Pemkot Ternate akan disiagakan
dalam penanganan korban meletusnya gunung gamalama, sehingga semua masyarakat
yang menjadi korban meletusnya gunung gamalama bisa terlayani dengan baik.
“Walikota telah instruksikan kepada instansi terkait untuk
tetap siaga membantu penanganan meletusnya gunung gamalama ini, karena sampai
saat ini, kebanyakan warga yang menjadi korban letusan Gunung Gamalama butuh
penanganan secara intensif oleh pemkot setempat," kata Sutopo.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat di Kota
Ternate untuk tetap waspada, namun tidak perlu khawatir dan tidak pula
terpengaruh dengan berbagai informasi yang tidak benar terkait dengan adanya
letusan di gunung gamalama.
“Masyarakat sebaiknya hanya mendengarkan informasi terkait
meletusnya Gunung Gamalama dari pemerintah setempat, karena kami akan terus
menginformasikan perkembangan aktivitas vulkanik gunung itu kepada pemerintah
setempat, sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,"
ujarnya.(ant/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar