KESEPIAN: 22 Desember, saatnya para ibu di Indonesia menjadi
primadona. Berjuta ucapan terimakasih tercurah dari sang anak yang telah
dibesarkannya. Namun, kemeriahan itu tak dirasakan para lansia di salah satu
Panti Wreda di Jakarta. Mereka seakan tersingkir dan terlupakan. CNN
Indonesia/Adhi Wicaksono
Media sosial memang menjadi salah satu cara untuk menuangkan
unek-unek atau curahan hati yang sulit diungkapkan secara langsung. Salah
satunya adalah untuk mengungkapkan isi hati dan ucapan ‘Selamat Hari
Ibu’.
Memang tak semua orang mampu mengucapkan selamat hari ibu
secara langsung, entah karena malu atau karena tak terbiasa. Di hari ini,
beragam media sosial yang populer di Indonesia diramaikan dengan momen perayaan
hari ibu. Baik dengan kalimat-kalimat puitis yang menggambarkan perasaan syukur
memiliki ibu yang baik sampai harapan untuk ibu masing-masing.
Namun kenyataannya, ucapan di media sosial ini tak akan ada artinya jika tak diucapkan secara langsung. Apakah tren ucapan di media sosial dengan kalimat yang romantis dan menggetarkan hati ala anak muda ini juga ‘berani’ diucapkan secara langsung kepada sang bunda?
Namun kenyataannya, ucapan di media sosial ini tak akan ada artinya jika tak diucapkan secara langsung. Apakah tren ucapan di media sosial dengan kalimat yang romantis dan menggetarkan hati ala anak muda ini juga ‘berani’ diucapkan secara langsung kepada sang bunda?
Di dalam akun media sosialnya, Aditya mengunggah foto ibunya dengan tulisan: Selamat Hari Ibu, buat barisan terdepan penggagal diet anak-anaknya, koki andal dengan menu favorit keluarga kepiting telur saus padang, pembuat lupis yang enak banget, dan tentunya cenayang bagi anak-anaknya. Maaf ya, belum bisa membahagiakanmu 100 persen. PS: mama nggak suka anak-anaknya ngucapin beginian, jadi diam-diam saja yah.
Kepada CNN Indonesia, Aditya mengatakan kalau ibunya memang
tak suka diberi ucapan seperti itu. Namun setiap tahun, ia mencoba mengucapkannya.
“Tadi pagi saya dan adik mengucapkan selamat hari ibu, tapi mama cuma bilang
enggak perlu ngucapin seperti itu kalau kami masih saja bandel. Mending doakan
saja yang baik-baik," katanya.
Stella Maris juga mengaku mengucapkan selamat hari ibu secara langsung terlebih dulu dibanding dengan postingucapan di media sosial. "Saya ucapinnya pas pukul 12.30 dini hari. Kebetulan saat itu mama sudah tidur dan bangun lagi karena harus buka pintu untuk saya. Saya langsung peluk dan ucapkan selamat hari ibu," katanya. "Saya juga bilang, I love you, dan dibalas i love you too," ucapnya.
Dibandingkan dengan perempuan, pria nampaknya seringkali malu mengucapkannya secara langsung. Namun, Dally Pical mengatakan memberi ucapan tersebut kepada ibunya sudah dilakukannya di pagi hari ini, Senin (22/12). "Sudah ucapkan ke ibu, baru tulis status di media sosial," ujarnya.
Ia menambahkan, ucapan selamat hari ibu ini diucapkannya bersama-sama dengan istri dan putrinya. "Anak saya yang mengingatkan untuk ucapkan selamat hari ibu ke neneknya," kata Pical.
Beri Kado Spesial
Selain ucapan di media sosial dan ucapan langsung, beberapa orang menganggap Hari Ibu adalah hari yang sama spesialnya dengan hari ulang tahun sang ibu. Tak heran kalau ada yang memiliki kebiasaan untuk juga memberikan hadiah di Hari Ibu.
Tasya Paramitha, salah satu perempuan yang memilih mengucapkan selamat dan sesekali memberikan hadiah kepada ibunya. Dia juga mengunggah foto sang bunda menjadi satu kolase foto di media sosialnya. Ia mengunggah fotonya bersama dengan tulisan beberapa wejangan untuk dirinya.
Di akhir kalimatnya, ia menuliskan "Terima Kasih udah
susah payah menyayangi, menjaga, mendidik, menghidupi dan memperjuangkan
anak-anak mama. Maaf aku bandel banget dan sering bikin mama nangis, You are
the strongest, most loving woman i ever know.”
“Saya udah ucapin selamat (hari ibu.red) langsung. Pas baru bangun tadi. Pastinya duluan ucapin langsung baru di medsos," katanya. "Mama biasanya nangis waktu diberi ucapan, dikasih bunga atau diajak makan bareng. Dari tahun ke tahun, mama menangis terus setiap hari ibu”.
“Saya udah ucapin selamat (hari ibu.red) langsung. Pas baru bangun tadi. Pastinya duluan ucapin langsung baru di medsos," katanya. "Mama biasanya nangis waktu diberi ucapan, dikasih bunga atau diajak makan bareng. Dari tahun ke tahun, mama menangis terus setiap hari ibu”.
Lain lagi ceritanya dengan Dona Rema. Rema, sapaannya, mengaku sudah mengirimkan pesan singkat kepada sang ibu. Dia mengatakan, hari ini belum sempat bertemu langsung dengan sang ibu, karena pergi harus keluar kota. "Kebetulan baru dari luar kota, jadi baru via sms dan media sosial," ujarnya. “Tapi sekarang mau langsung pulang ke rumah dan bertemu mama."
Apa yang spesial di hari Ibu ini? "Saya sengaja beli kado. Biasanya sih kasih cake atau ajak makan, tapi sudah ketebak. Jadi sekarang pilih kasih tas saja. Bukan untuk oleh-oleh karena dari luar kota, tapi hadiah terima kasih karena sudah menjaga dan mendoakan saya," kata Rema.
Suasana hari ibu yang berbeda dirasakan oleh Rosita. Di tahun ini, ia tak bisa merasakan lagi suara sang ibu karena sudah meninggal dunia. "Ketika ibu masih ada, saya selalu beri ucapan selamat hari ibu. Saya juga kasih kado. Pas kado dibuka, lalu saya dicium dan memeluk saya. Rasanya senang banget," katanya.
Kado yang diberikannya pun sebenarnya tergolong sederhana. Bukan hadiah yang supermahal, namun ketika diberikan dengan cinta, semua hadiah akan terasa istimewa. “Waktu masih SD kalau mau kasih hadiah hiasan dinding, harus menabung dulu. Waktu SMA dan tidak punya uang, saya pilih kasih sendok sayur untuk menumis," ujar Rosita.
Namun kini, tradisi itu tak berubah meskipun ibunya sudah tiada. Ia memilih menuangkan isi hatinya lewat media sosial. "Sekalian juga untuk ucapan ke ibu dan juga siapa tahu bisa menginspirasi orang lain yang membaca agar lebih perhatian dengan ibunya selama ibunya masih ada," kata perempuan berhijab ini.
Di tahun ini, Rosita juga tak absen mengirimkan kado untuk ibunya. Tetapi, bukan berupa benda lagi seperti dulu. "Saya kirim Al-Fatihah. Cuma itu yang ibu saya butuhkan untuk saat ini," katanya.(CNNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar