JAMBI-Yayasan Padmasana Jambi mengungkapkan sedikitnya ada
14 biksu Thailand utusan dari berbagai lembaga Budhis dan Pagoda di negara itu
telah dikirim mendatangi Danau Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci guna mengambil
air suci untuk perayaan Waisak tahun ini.
“Ada 14 biksu utusan Pagoda dan lembaga Budhis dari Thailand
sengaja datang ke Danau Gunung Tujuh untuk mengambil air di danau itu yang
menurut mereka adalah salah satu sumber air tersuci di nusantara," kata
Direktur Padamasana Foundation, Roy Mardianto di Jambi, baru-baru ini.
Menurut kepercayaan mereka, kata Roy, air suci tersebut akan
dapat digunakan pada kegiatan ritual Waisak dan keagamaan lainnya.
Padmasana adalah salah satu lembaga yang selalu menjadi
partner umat Budhis dunia dalam menjelajah dan menelaah aset-aset budaya dan
alam tinggalan kebudayaan masa lampau peradaban Proto Melayu Jambi, karena
Padmasana adalah lembaga yang intensif dan konsisten memperjuangkan keberadan
Candi Muarojambi selama ini.
Bahkan hingga saat ini lembaga yang juga bergerak di bidang
pariwisata, penelitian, dokumentasi dan juga film tersebut telah mengembangkan
Candi Muarojambi tinggalan Kerajaan Malayu abad 13 Masehi melalui jaringan dan
paket wisata perjalanan suci keagamaan Budhis mulai dari gerbang laut di
Muarasabak Tanjabtim sampai Ke Candi Muarojambi dan kini ke Danau Gunung Tujuh.
Menurut para biksu tersebut, Danau Gunung Tujuh yang
merupakan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara (1.996 mdpl) dan diapit oleh
tujuh gunung yakni Gunung Hulu Jujuhan, Tebakar, Selasih, Hulu Tebo, Gunung
Lumut, Sangir dan Gunung Madura Besi, adalah satu-satunya sumber air suci dan
bepredikat tersuci di nusantara saat ini, kata Roy.
Oleh karena itu, para biksu tersebut bersedia jauh-jauh
datang dari Thailand untuk sampai ke Kerinci dan mendaki Gunung Tujuh sekedar
untuk mengambil air danau tersebut.
“Saat mengambil air, mereka juga menggelar semacam ritual di
bantaran dan dalam danau, air itu nantinya akan digunakan di perayaan Waisak
2014 di Candi Borobudur Jawa Tengah," katanya.
Menurut dia, pengambilan air suci oleh para biksu utusan
tersebut merupakan kali pertamanya mendatangi Danau Gunung Tujuh, ke depannya
kegiatan tersebut akan terus dikembangkan menjadi kegiatan rutin tahunan
mengingat keberadaan Candi Muarojambi sebagai pusat Kerajaan Melayu masa lampau
pernah dikunjungi dan ditempati dua biksu besar, yakni ItSing dari Tiongkok dan
Atisa dari India.
Pengembangan pengelolaan potensi Danau Gunung Tujuh ini
difasilitasi dan dimediasi oleh Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Jambi, bahkan kini tengah serius menyiapkan Danau
Gunung Tujuh agar lolos menjadi New9Wonderful, tambahnya. (ant/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar