Api di lahan gambut di Desa Arang Arang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (28/8). Foto batakpos/rosenman manihuruk |
Jambi, BATAKPOS
Polisi kehutanan Dinas
Kehutanan (Dishut) Provinsi
Jambi dan kabupaten akan mencari pemilik kebun yang dengan sengaja
membakar
lahannya. Musim kemarau selama sebulan memicu maraknya pembukaan lahan
kebun
sawit dengan cara membakar. Sehingga udara Jambi kini diselimuti kabut
asap
tebal yang sudah mengganggu aktivitas warga.
Kepala Dishut Provinsi
Jambi, Irmansyah Rahman, Selasa
(28/8/12) kepada BATAKPOS mengatakan, titik api terbanyak kini terdapat
di Kabupaten Batanghari, jumlahnya mencapai 7 titik api. Kemudian
disusul
Kabupaten Sarolangun sebanyak 6 titik, Muarojambi 3 titik, Tebo 3
tititk,
Tanjabtim 2 titik dan Tanjabar 2 titik.
Menurut Irmansyah,
jumlah titik api yang ada di Jambi
pada umumnya berada di lahan kebun warga. Polhut akan mencari pemilik
kebun
yang ada titik api. Diduga kuat pemilik kebu dengan sengaja membukan
lahan
dengan cara membakar.
Disebutkan, sekitar
1000 hektar (ha) lahan gambut di
Kabupaten Muarojambi juga terbakar. Kebakaran gambut tersebut sulit
dipadamkan
karena berada dikedalaman 10 meter. Sementara sedikitnya 300 ha lahan
dan hutan
di Kabupaten Muarojambi dan kini mulai merembet ke kawasan konservasi
hutan di
Taman Nasional Berbak (TNB) dan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD).
Kata Irmansyah, lokasi
lahan gambut itu berada di
Desa Arang Arang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
“Sabtu lalu kami
melakukan aksi pemadaman kebakaran
itu, Setidaknya 1.000 ha lahan gambut yang terbakar. Belum tahu apa
penyebab
kebakaran itu. Apakah sengaja di bakar atau kebakaran di sebabkan oleh
gesekan-gesekan gambut itu sendiri. Yang menjadi masalah dalam pemadaman
kali
ini, lahan yang terbakar ini lahan gambut. Kita juga tidak tahu siapa
yang
membakar,” katanya.
Menurutnya, yang lebih
menyulitkan lagi pada saat
pemadaman adalah, lahan tersebut memiliki kedalaman gambut mencapai 10
meter
lebih. Dalam kondisi seperti ini, api akan padam apabila sudah turun
hujan di
kawasan tersebut.
Ada beberapa pola yang
dilakukan pada saat melakukan
pemadaman. Diantaranya, menyuntikkan air ke tanah dengan kedalaman 1
setengah
meter. Penyuntikan itu dilakukan agar
gambut tersebut menjadi bubur.
“Itu salah satu yang
menyulitkan kita. Penyebab
kebakaran itu adalah kemarau panjang. Apalagi
dalam berita-berita
akhir-akhir ini, kemarau akan
bertambah satu bulan kedepan. Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan oleh
pemerintah adalah melakukan aksi pemadaman,”katanya.
Gubernur Jambi Hasan
Basri Agus akan ada rapat
bersama Menko Kesra di Jakarta. Gubernur Jambi juga mendukung sikap
tegas yang
dilakukan Polhut Jambi untuk mencari pemilik kebun yang lahannya
terbakar.
“Di Jakarta sejumlah
gubernur yang dipanggil. Pada
saat rapat di Jakarta nanti, saya akan mengusulkan kepada Menko Kesra
untuk
dilakukan hujan buatan di Jambi. Apalagi akhir-akhir ini sudah ada
ganguan
penerbangan. Seperti garuda dan Lion Air. Untuk garuda, mereka
telah mengeser penerbangan pada siang
hari,”ujar Hasan Basri Agus, Selasa (28/8).
Menurut HBA, pemadaman
api dilahan seluas 1000 Ha ini
sulit di padamkan. “Bayangkan, dalam satu hari, Maggala Agni hanya bisa
memadamkan api hanya 1 hektar setengah. Dengan kondisi dan pasukan yang
sedikit
yang tersebar di beberapa titik, termasukkalh di Tanjabtim,”katanya. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar