Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus MM
Pelayanan Kesehatan di Provinsi Jambi
Jambi, BATAKPOS
Guna mengurangi angka kematian bayi serta balita kekurangan gizi di Provinsi Jambi,Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus MM mengambil kebijakan untuk menempatkan dua orang dokter spesialis berikut peralatan medis yang lengkap di seluruh kabupaten kota se Provinsi Jambi. Dokter spesialis juga akan dipindahkan secara merata.
Hal itu dikatakan H Hasan Basri Agus saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Jambi tahun 2011, Senin (18/7) di Hotel Ceria Jambi. Hadir pada acara ini anggota Unsur Muspida Provinsi Jambi, Guru Besar Universitas Indonesia Prof.dr.Ascobat Gani,MPH,DR.PH.
Kemudian Kepala Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan drg. Agus Suprapto,M.Kes, Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota se-Provinsi Jambi, Direktur RS se-Provinsi Jambi, Direktur RS kabupaten/kota se provinsi Jambi.
Menurut HBA, kondisi pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Jambi yang dijadikan dasar starting point sebagai landasan untuk pencapaian pembangunan selama lima tahun kedepan.
“Jika kita lihat angka balita kekurangan gizi di Provinsi Jambi pada tahun 2008 sebesar 10,51 persen, dan kondisi ini masih tinggi dari pencapaian nasional sebesar 8,12 persen. Angka kematian bayi Provinsi Jambi pada tahun 2009 adalah sebesar 32,4 per 1000 kelahiran, sementara nasional sebesar 31,42 per 1000 kelahiran,”katanya.
Disebutkan, kondisi lain yang dihadapi dalam rangka pembangunan di bidang kesehatan di Provinsi Jambi, yaitu angka kelahiran yang tidak ditolong oleh tenaga medis pada 2009 masih tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional. Secara nasional angka kelahiran yang ditolong oleh tenaga medis telah mencapai 77,34 persen, sementara utuk Provinsi Jambi, baru mencapai 70,51 persen.
“Menyadari begitu krusialnya permasalahan bidang kesehatan, maka sebagai salah satu upaya percepatannya kami integrasikan dalam program Satu Milyar Satu Kecamatan (SAMISAKE). Melalui program ini upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Diarahkan dalam bentuk penyediaan jaminan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin,”katanya.
Gubernur Jambi berharap melalui RAKER kesehatan ini dapat disinkronkan berbagai program-program pembangunan bidang kesehatan. Karena seluruh stake holder yang terkait langsung dengan upaya percepatan pencapaian pembangunan bidang kesehatan, telah hadir dalam forum yang strategis ini.
“Raker ini juga diharapkan mampu mengeluarkan berbagai kebijakan dan program strategi dalam upaya mengatasi berbagai persoalan kesehatan yang dihadapi di Provinsi Jambi. Mari kita samakan persepsi dan visi pembangunan kesehatan, karena salah satu keberhasilan kita dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat,cerdas dan produktif. Sehingga bidang kesehatan menjadi garda terdepan dalam penyiapan generasi yang berkualitas,”ujarnya.
Menurut HBA, tingginya angka kematian bayi di Provinsi Jambi, menjadi catatan dan pekerjaan pemerintah lima tahun kedepan, dimana sudah diatur target-target per tahun.
“Ibu kepala dinas akan mengawal masing-masing kabupaten/kota target yang akan dicapai yang penting bagi kita bahwa starting point awal kita sudah mengetahui apa yang kita capai. Hal kedua banyak program-program lain yang tidak saya sebutkan tadi seperti angka kematian ibu, angka kematian anak, tetapi sudah disampaikan ibu kepala dinas,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar