Jambi, BATAKPOS
Kegiatan bakti sosial dalam rangka Jubileum 150 HKBP yang dilaksanakan Panitia Jubileum 150 HKBP Distrik XXV Jambi kurang diminati jemaat. Peminat bakti sosial tersebut tergolong kecil mengingat jumlah jemaat HKBP Distrik XXV Jambi mencapai 5000 kepala keluarga (KK).
Bakti sosial yang dilakukan panitia berupa pemeriksaan kesehatan gratis, pengobatan gratis, pemberian 800 paket sembako, Minggu (17/7) minim peminat. Di HKBP Aurduri hanya 200 pasien,HKBP Kotabaru 170 pasien. Bakti sosial ini dilakukan 10 Dokter dan 15 perawat.
Sementara untuk kegiatan Minggu 24 Juli meliputi pemberian kacamata plus 1000 buah, donor darah bertempat di HKBP Kotabaru dan HKBPAurduri. Gerakan penghijauan dilaksanakan di lingkungan gereja dan rumah jemaat.
Kemudian malam dana bersama artis ibukota juga akan dilakukan pada Sabtu 6 Agustus 2011 di Kota Jambi. Perayaan dan manortor (tarian) diadakan Jumat 2 September, Festival Koor Ama,Ina, gabungan, Sekolah Minggu.
Kegiatan lain dalamrangka Jubileum 150 Tahun HKBP (HKBP Distrik XXV Jambi) berupa ibadah raya distrik,penandatanganan prasasti HKBP Centre, Seminar Sehari,Gerak Jalan Santai, Ibadah Wilayah di Pekanbaru Nopember dan Ibadah Pusat Jakarta Nopember.
Menurut salah seorang warga Jemaat HKBP Kotabaru Jambi, Fendi Sinabutar,publikasi kegiatan panitia minim. Kemudian seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan tidak ada dipromosikan, sehingga masyarakat Provinsi Jambi secara umum tidak mengetahui kegiatan Jubileum 150 tahun HKBP.
“Kegiatan hanya bersifat kedalam dan publikasi hanya lewat warta jemaat. Sementara kegiatan HKBP Distrik XXV Jambi juga perlu diketahui masyarakat luas di Provinsi Jambi. Hal ini menandakan kalau HKBP hadir menjadi berkat ditengah masyarakat yang pluralis,”katanya.
Dirinya juga menyesalkan Panitia yang kurang tanggap terhadap media lokal di Jambi dalam halkegiatan tersebut. Ketua Panitia Ir Dopang Tambunan juga sangat tabu terhadap media. ruk
1 komentar:
Kalimat terakhir yang menyatakan "sangat tabu terhadap media" seharusnya dicantumkan dasar kutipannya... saya membacanya itu adalah opini pribadi sang penulis yang tidak beralasan
Posting Komentar