Injak Mobil : Guna meluapkan kekesalan akibat langkanya BBM, matinya PLN dan PDAM, pengunjukrasa nekat menginjak-injak mobil berplat merah nomor polisi BH 97 milik Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Hasan Ibrahim di depan gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (11/7). Foto batakpos/rosenman manihuruk
Akibat Langkanya BBM, PLN dan PDAM Mati
Jambi, BATAKPOS
Akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan padamnya listrik dari PLN, aktivis mahasiswa dan LSM melakukan unjukrasa di sejumlah titik, Senin (11/7/11). Bahkan aktivis mahasiswa nekat memberhentikan paksa dan menginjak-injak mobil ber plat merah.
Pengamatan BATAKPOS menunjukkan, unjuk rasa kelangkaan BBM di simpang lampu merah Bank Indonesia (BI) Telanaipura Jambi sekitar pukul 11.30 WIB, nyaris ricuh dengan aparat kepolisian. Mobil pertamina yang mengangkut BBM sempat diberhentikan paksa selama beberapa menit.
Selain mobil pertamina, pengunjukrasa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Jambi (AJI) juga menghentikan paksa sejumlah mobil berplat merah. Salah satunya bernomor polisi BH 8 AZ, milik Ir A Fauzi, Wakil Ketua DPRD Kota Jambi. Selain juga mobil berplat merah lainnya.
Kemudian mobil BH 70 dipakai Direktur Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi, Ali Imran. Dan mobil plat merah lainnya milik pemerintah Provinsi Jambi bernomor polisi BH 37.
Dalam orasinya para pengunjuk rasa ini menuntut pemerintah bertanggungjawab atas kelangkaan BBM dan padamnya listrik serta matinya PDAM di Kota Jambi saat ini.
Sempat terjadi ketegangan antara pendemo dengan aparat kepolisian ketika pendemo diminta untuk menyingkir dari tengah jalan. BBM jenis premium yang sulit didapat dan kalaupun ada di eceran, harganya melambung tinggi (Rp 25 ribu per liter) memancing emosi aktivis mahasiswa.
Sementara itu Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan BEM Mahasiswa IAIN Jambi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempar) meluapkan kekesalan dengan menginjak-injak mobil berplat merah nopol BH 97, milik Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Hasan Ibrahim di depan gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (11/7).
Gempar memulai aksinya dengan membakar ban bekas di depan gedung DPRD Provinsi Jambi. Kemudian mahasiswa menginjak-injak mobil berplat merah BH 97 yang diparkir di depan gedung dewan.
Koordinator Umum Gempar, Andri Mustari mengatakan, meminta DPRD Provinsi Jambi jangan hanya diam saja ketika masyarakat menjerit. Sulitnya mendapatkan BBM saat ini menjadi problem yang harus diselesaikan. “Mana DPRD ketika masyarakat membutuhkan,” kata Andri.
Salah satu angota DPRD Provinsi Jambi, Chumaidi Zaidi, sempat terpancing emosinya. Dengan lantang ia meminta mahasiswa berorasi dengan tertib.
Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jambi ini juga mengatakan pihaknya memanggil perwakilan pertamina, pihak ekskutif dan para pemilik SPBU. Selasa (12/7) kita akan ada pertemuan dan juga perwakilan mahasiswa juga ikut dalam pembahasannya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar