JAMBI-Koperasi di Kota Jambi kini banyak ditinggal
anggotanya kerana kalah pamor dengan unit usaha sejenis lainnya. Hal itu karena
banyaknya karyawan pindah profesi, serta kurang aktif kegiatan dari koperasi itu.
“Bukannya bangkrut ya, memang mereka kurang aktif saja.
Euforia mendirikan koperasi besar, karena dulu koperasi diperbolehkan untuk
mengikuti kegiatan dipemerintahan. Seperti tender dan lain sebagainya,” ujar
Walikota Jambi Syarif Fasha, Senin (8/12).
Belakangan ini, jelas Fasha sepertinya terjadi pengurangan.
Karena anggotanya sudah banyak beralih profesi. Mungkin kegiatan usaha yang
lain. Pemkot, menurutnya berkewajiban untuk memastikan apakah suatu
koperasi itu masih aktif ataukah tidak beroperasi lagi. Jika sudah mati, maka
pemkot akan mengupayakan supaya koperasi itu bisa hidup kembali.
Namun jika sudah benar-benar tidak bisa diaktifkan baik
karna kekurangan personil maupun hal lainnya maka pemkot lebih memilih
membekukannya.
“Daripada kami nanti ada program bantuan, dia menerima
bantuan. Lebih baik kita berikan bantuan kepada koperasi yang betul-betul
hidup," tegasnya.
Lantas apa saja upaya uang diberikan pemkot untuk membuat
koperasi bisa beroperasi kembali?
“Banyak. Ada program bantuan, pembinaan termasuk izin-izin koperasi. Bantuan UMKM di koperasi juga banyak sekali," sebut Fasha.
“Banyak. Ada program bantuan, pembinaan termasuk izin-izin koperasi. Bantuan UMKM di koperasi juga banyak sekali," sebut Fasha.
Apakah sekarang koperasi sudah tidak bisa mengikuti tender
dipemerintahan? “Boleh, boleh ikut tender dia. Kan berbadan hukum. Cuma mungkin
kalah dengan CV atau perusahaan sepertinya begitu," pungkasnya. (oyi/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar