KUALATUNGKAL–Sepuluh kamar kos milik H Idris, Jalan Parit
III, RT 02 Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir dilalap sijago merah,
Senin siang (8/12).
Data yang dihimpun di lapangan, belum satu jam, sijago merah
melalap setidaknya 10 kamar kost milik dengan kondisi enam kamar hangus total
dan empat kamar lainnya rusak berat. Kerugian ditaksir ratusan juta dan tidak
ada korban jiwa.
Kejadian tersebut juga membuat warga sekitar panik sembari
mengeluarkan barang-barang berharga meskipun api belum menyambar. Warga pun
bahu membahu memadamkan api.
Ada yang berusaha menimba air dari anak sungai dan genangan
air di bawah kolong rumah. Warga berusaha memadamkan dengan peralatan seadanya.
Selang setengah jam, dua mobil pemadam kebakaran (Damkar)
milik Badan Pengendalian Bencana dan Kebakaran (BPBK) Tanjabbar datang ke
lokasi. Dua armada ini langsung menembakan water canon ke arah kobaran api.
“Api terlihat dari bubungan atap. Karena panik melihat api
anak kos yang nginap berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke
sungai,” kata Dian, anak pemilik kos-an itu kemarin siang.
Sejauh ini, warga tidak mengetahui dari mana sumber api.
Dugaan sementara diakibatkan hubungan arus pendek. “Kami cuma lihat api sudah
diatas loteng,” tutur Dian.
Sementara itu, saat memadamkan api, satu petugas Damkar
mengalami luka pada bagian kepala dan wajah terkena seng dan kayu yang
berterbangan karena disembur water canon.
“Ini juga resiko kami sebagai petugas,” kata seorang petugas
Damkar ditemui di lapangan.
Satu armada damkar yang diterjun ke lokasi memiliki
kapasitas 3000 liter air dengan kekuatan 15 bar, dan hanya mampu bertahan
selama 15 menit.
Lurah Tungkal II, Drs H Harno,S Ag menghimbau kepada para
penghuni kos-kosan di kota ini untuk waspada, terlebih saat ini sering terjadi
pemadaman listrik. “Jadi korsleting listik dapat saja terjadi,” Harno.
Terpisah, Kapolres Tanjab Barat, AKBP Kuswahyudi Tresnadi SH
S Ik melalui Kasatreskrim Iptu Rio Gumara mengatakan, sejauh ini belum
diketahui asal api. Pihaknya akan mendatangkan tim Pusat Laboratorium Forensik
dari Palembang untuk menyelidik sumber api.(nik/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar