MERUSAK: Sederetan Dompeng atau mesin
pertambangan emas tanpa ijin (PETI) di DAS Sungai Batanghari tepatnya di Desa
Rantau Api Kecamatan Tebo Tengah Ilir hingga kini masih terus beroperasi.
Pemkab Tebo belum mampu mengatasi praktik PETI di DAS Sungai Batanghari
tersebut. ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI
HUT TEBO Ke 15
JAMBI-Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H.Fachrori Umar
menekankan Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mensejahterakan masyarakat lewat
program yang ramah lingkungan. Selama ini banyak aktifitas masyarakat yang
berdampak negatif terhadap pelestarian lingkungan. Misalnya aktivitas
Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan juga pembakaran lahan dan hutan untuk
membuka areal pertanian.
Aktivitas PETI dan pembakaran hutan dan lahan telah lama
merusak lingkungan dan ekosistem, khususnya di Kabupaten Tebo, Muarobungo,
Merangin, Sarolagun dan sejumlah kabupaten lainnya. Seperti aktifitas PETI yang
terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu hingga Hilir Sungai Batanghari.
Selain itu juga aktifitas pertambangan batu-bara yang kerap
meninggalkan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Hal ini kerap terjadi
akibat adanya kongkalikong antara pejabat daerah dengan perusahaan dalam
perijinan. Seharusnya segala pelaksanaan pembangunan harus ramah lingkungan.
Hal itu dikemukakan H.Fachrori Umar disela Rapat Paripurna
Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tebo dalam rangka
Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kabupaten Tebo, bertempat di Gedung
DPRD Kabupaten Tebo, Rabu (15/10) siang.
Menurut H.Fachrori Umar, dirinya menekankan upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan dan
kelestarian lingkungan. Seperti pembangunan yang ramah lingkungan.
Disebutkan, substansi terpenting dari peringatan ulang tahun
adalah momentum untuk introspeksi dan evaluasi terhadap langkah kebijakan yang
telah diambil. Sekaligus mencari terobosan baru agar proses pembangunan kedepan
dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien.
Kata H.Fachrori Umar, ada satu pekerjaan rumah Pemerintah
Provinsi Jambi bagi Kabupaten Tebo yang harus dituntaskan oleh Pemerintah
Provinsi Jambi pada tahun 2015, yaitu Peningkatan Jalan Padang Lamo - Batas
Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Tebo menjadi kabupaten yang dijadikan pilot proyek
dalam pengurangan emisi karbon melalui Program REDD+ dan beberapa program
bantuan lainnya.
Sementara Bupati Tebo, H.Sukandar, mengatakan, belanja
pegawai Kabupaten Tebo pada tahun 2013 sebesar 38,5 persen dan belanja
pembangunan 61,5 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tebo pada tahun 2013 6,44
persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,78 persen.
Kata Sukandar, PDRB Kabupaten Tebo pada tahun 2013, Rp 1
triliun 71 miliar, dengan komposisi terbesar Sektor Pertanian Subsektor
Perkebunan, dengan komoditi utama karet dan kelapa sawit.
Sukandar menyampaikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Tebo pada tahun 2013, 73,38.
Sukandar menguraikan program pembangunan yang sedang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tebo, diantaranya pembangunan masjid
agung dan Islamic Center Kabupaten Tebo, serta Program Bedah Rumah menggunakan APBD
Kabupaten Tebo syang mendukung Program Bedah Rumah Satu Miliar Satu Kecamatan
(Samisake) Pemerintah Provinsi Jambi.
Ketua DPRD Kabupaten Tebo, Agus Rubiyanto menyampaikan berbagai prestasi yang
diraih Kabupaten Tebo pada tahun 2013, di tingkat provinsi dan di tingkat
nasional.
Turut hadir dalam acara tersebut, Istri Bupati Tebo yang
juga anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jambi, Hj.Saniatul Lativa, Anggota DPD RI
Daerah Pemilihan Jambi, Elviana, para perwakilan dari bupati/walikota se
Provinsi Jambi, Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, para Ketua DPRD
atau yang mewakili se Provinsi Jambi, para pejabat terkait dari Pemerintah
Kabupaten Tebo, para camat dan istri se Kabupaten Tebo, para tokoh masyarakat
dan tokoh agama Kabupaten Tebo, serta para undangan lainnya.(lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar