Halaman

Jumat, 17 Oktober 2014

Wagub Jambi Ajak Pemda Sejahterakan Masyarakat Tanpa Merusak Lingkungan

MERUSAK: Sederetan Dompeng atau mesin pertambangan emas tanpa ijin (PETI) di DAS Sungai Batanghari tepatnya di Desa Rantau Api Kecamatan Tebo Tengah Ilir hingga kini masih terus beroperasi. Pemkab Tebo belum mampu mengatasi praktik PETI di DAS Sungai Batanghari tersebut. ROSENMAN MANIHURUK/HARIAN JAMBI


HUT TEBO Ke 15 

JAMBI-Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H.Fachrori Umar menekankan Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mensejahterakan masyarakat lewat program yang ramah lingkungan. Selama ini banyak aktifitas masyarakat yang berdampak negatif terhadap pelestarian lingkungan. Misalnya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dan juga pembakaran lahan dan hutan untuk membuka areal pertanian.

Aktivitas PETI dan pembakaran hutan dan lahan telah lama merusak lingkungan dan ekosistem, khususnya di Kabupaten Tebo, Muarobungo, Merangin, Sarolagun dan sejumlah kabupaten lainnya. Seperti aktifitas PETI yang terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu hingga Hilir Sungai Batanghari. 

Selain itu juga aktifitas pertambangan batu-bara yang kerap meninggalkan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Hal ini kerap terjadi akibat adanya kongkalikong antara pejabat daerah dengan perusahaan dalam perijinan. Seharusnya segala pelaksanaan pembangunan harus ramah lingkungan.


Hal itu dikemukakan H.Fachrori Umar disela Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tebo dalam rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kabupaten Tebo, bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Tebo, Rabu (15/10) siang.

Menurut H.Fachrori Umar, dirinya menekankan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Seperti pembangunan yang ramah lingkungan.
Disebutkan, substansi terpenting dari peringatan ulang tahun adalah momentum untuk introspeksi dan evaluasi terhadap langkah kebijakan yang telah diambil. Sekaligus mencari terobosan baru agar proses pembangunan kedepan dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien.

Kata H.Fachrori Umar, ada satu pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi Jambi bagi Kabupaten Tebo yang harus dituntaskan oleh Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun 2015, yaitu Peningkatan Jalan Padang Lamo - Batas Provinsi Sumatera Barat.

Kabupaten Tebo menjadi kabupaten yang dijadikan pilot proyek dalam pengurangan emisi karbon melalui Program REDD+ dan beberapa program bantuan lainnya.

Sementara Bupati Tebo, H.Sukandar, mengatakan, belanja pegawai Kabupaten Tebo pada tahun 2013 sebesar 38,5 persen dan belanja pembangunan 61,5 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tebo pada tahun 2013 6,44 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,78 persen.

Kata Sukandar, PDRB Kabupaten Tebo pada tahun 2013, Rp 1 triliun 71 miliar, dengan komposisi terbesar Sektor Pertanian Subsektor Perkebunan, dengan komoditi utama karet dan kelapa sawit.
Sukandar menyampaikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tebo pada tahun 2013, 73,38.
Sukandar menguraikan program pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tebo, diantaranya pembangunan masjid agung dan Islamic Center Kabupaten Tebo, serta Program Bedah Rumah menggunakan APBD Kabupaten Tebo syang mendukung Program Bedah Rumah Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) Pemerintah Provinsi Jambi.

Ketua DPRD Kabupaten Tebo, Agus Rubiyanto menyampaikan berbagai prestasi yang diraih Kabupaten Tebo pada tahun 2013, di tingkat provinsi dan di tingkat nasional.


Turut hadir dalam acara tersebut, Istri Bupati Tebo yang juga anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jambi, Hj.Saniatul Lativa, Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Jambi, Elviana, para perwakilan dari bupati/walikota se Provinsi Jambi, Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, para Ketua DPRD atau yang mewakili se Provinsi Jambi, para pejabat terkait dari Pemerintah Kabupaten Tebo, para camat dan istri se Kabupaten Tebo, para tokoh masyarakat dan tokoh agama Kabupaten Tebo, serta para undangan lainnya.(lee)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar