Jambi, BATAKPOS
Bedah Rumah : Presiden SBY beserta rombongan saat meninjau program bedah rumah di Kenali Asam Atas, Kotabaru Jambi, September 2011 lalu. Program bedah ramuh merupakan program dari Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) Provinsi Jambi.Foto Dok Rosenman Manihuruk
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menuding sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak konsisten dalam merealisasikan janji untuk membantu program bedah rumah di Jambi. Sebelumnya, sejumlah BUMN telah berkomitmen untuk membantu bedah rumah yang merupakan bagian dari Program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake).
Program bedah rumah ini dibiayai dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Sejumlah BUMN dan perusahaan swasta yang ada di Jambi menjanjikan bantuan 1.800 bedah rumah. Namun, yang terealisasi hanya 400 rumah saja.
“Saya akan tegur, terutama BUMN yang tidak melaksanakan komitmennya. bedah rumah di tahun 2011 ini ditargetkan 5 ribu rumah, namun yang terlisasi hanya 3.821 rumah saja. Dari dana APBD hanya mampu 2.802 rumah, karena itu kita berharap dari CSR BUMN, tapi itu tidak terwujud,”kata HBA usai membuka Musrenbang di Ratu Convention Centre, Jumat (6/4).
Dikatakan, lebih seribu bedah rumah yang tidak direalisasikan di tahun 2011 lalu oleh BUMN dan perusahaan swasta ini. “Banyak sekali, lebih dari seribu yang tidak terealisasi, mereka tidak melaksanakan komitmennya,”katanya.
Namun Gubernur Jambi enggan menyebut nama-nama BUMN dan perusahaan swasta yang melanggar komitmen membantu program bedah rumah ini, tapi ia memastikan akan melakukan evaluasi lagi terhadap perusahaan karena sudah ada komitmen dalam bentuk MoU. “Ya kita akan evaluasi lagi MoU nya,” katanya.
Disebutkan, seperti PT NTC yang menjanjikan bantuan 500 rumah, diharapkan di tahun ini diwujudkan. “Ini komitmen dari BUMN yang belum terwujud, kita akan kejar hingga ke menteri BUMN, untuk mewujudkan ini,” katanya.
Namun dirinya yakni, di tahun 2012 ini target 5 ribu rumah yang dicapai Pemprov Jambi bisa terealisasi. Karena, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sudah berjanji akan membantu realisasi 3.500 rumah. “Itu di tahun 2012 ini, Insyaallah target 5 ribu rumah bisa tercapai,” ujarnya.
Sebanyak 3.821 rumah yang diklaim terealisasi pada tahun 2011 itu, menurut HBA, yakni berasal dari dana APBD yakni 2.802 rumah, kemudian APBN Kemensos 216 rumah, selanjutnya CSR sebanyak 424 unit, APBD kabupaten/kota 385 unit, yakni dari Kota Jambi, 85 unit, Kabupaten Sarolangun 305 unit, serta 14 unit dari pengusaha perorangan.
Kemudian, adanya perbedaan data antara pemprov dan DPRD soal realisasi ini, diakui gubernur. Dimana DPRD Provinsi mengungkap realisasi CSR di tahun 2011 lalu hanya 112 rumah saja, padahal, targetnya 1.873 rumah dari bantuan perusahaan. Namun sebenarnya, realisasinya sudah mencapai 424 unit. “Yang benar sudah 400-an,” katanya.
Sebelumnya Anggota Fraksi Gerakan Keadilan, Yasir mempertanyakan gembar-gembor pemerintah memaksimalkan dana Bedrum CSR dari perusahaan itu. Dirinya mangaku bingung dengan hasil yang disampaikan oleh gubernur dibandingkan dengan hasil yang diperolehnya.
Fraksi Gerekan Keadilan melihat SKPD yang ditunjuk memfasilitasi kerjasama dengan pihak perusahaan juga belum mampu menjalin komunikasi yang baik. “Saya juga khwatir ketika perusahaan yang sudah komitmen itu dipanggil, nanti ada beda data dengan pemerintah. Nah kemudian siapa yang salah,”katanya.
Masih Yasir, target 5000 rumah yang canangkan Pemprov Jambi pertahun, di 2011 lalu jauh dari harapan. Catatan mereka menyebut, untuk dana APBD, dari target realisasi 2.802 rumah baru terealisasi 1.671 rumah, itupun 267 diantaranya tidak sesuai rencana dan anggaran yang digunakan.
Menurut catatan media, ada sejumlah bantuan yang akan diwujudkan para pengusaha, perusahaan swasta serta BUMN. Tapi realisasinya memang jauh dari harapan. Para perusahaan itu diantaranya, pengusaha luar jambi, Boy Garibaldi Thohir dan Tim yang baru akan menanamkan usahanya di Jambi, yang ketika itu didampingi Marzuki Usman menjanjikan bantuan 500 unit bedah rumah.
Kemudian, perusahaan tambang batubara Bungo yang pernah bermasalah, PT NTC juga menjanjikan 500 unit rumah. Selanjutnya, BP Migas menjanjikan 163 unit rumah, kemudian 10 unit rumah dilaksanakan oleh Bank Jambi, 10 unit Bank Tabungan Negara Cabang Jambi, 20 unit Bank BNI, 10 unit dari PT. Perkebunan VI dan yang sedang dalam pelaksanaan sebanyak 10 unit dari Bank Mandiri. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar