Pohon Enau (Aren). Foto Rosenman Manihuruk.
Jambi, Batak Pos
Ratusan hektare (Ha) lahan warga transmigrasi di wilayah Desa Sungai Aur, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, terlantar ditumbuhi semak-semak. Hingga kini belum ada penempatan warga transmigrasi di lahan tersebut.
Sebanyak 112 unit rumah serta lahan masing-masing seluas satu hektar yang dibangun sejak tahun 2008 lalu kini lapuk. Bangunan fisik perumahan rumah panggung dari papan serta kayu yang dibangun di atas masing-masing lahan milik Kepala Keluarga (KK) warga transmigrasi terlihat memperihatinkan. Atap, dinding serta lantai merata rusak.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Muarojambi, Muhammad Yamin, Minggu (2/10) kepada wartawan di Jambi mengatakan, lahan garapan yang berada persis di belakang bangunan rumah juga terlihat telah ditumbuhi semak-semak.
“Kekosongan rumah serta terlantarnya lahan warga trans tersebut, karena sebelumnya lahan yang diperuntukkan bagi warga yang dimaksud terjadi konflik. Ketika hendak kita tempati lahan itu diklaim masuk ke dalam Taman Hutan Rakyat (Tahura). Padahal di dalam peta itu sudah jelas kawasan trans,”katanya.
Dikatakan, sesuai dengan rencana awal dalam waktu dekat akan ada penggarapan, serta penempatan warga transmigrasi melalui proses hukum. Sebanyak 75 KK warga transmigrasi yang masuk daftar tunggu akan kita tempatkan.
“Sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan dalam program pemerintah pusat, pembangunan perumahan warga transmigrasi di Desa Sungai Aur telah dibangun sebanyak 150 unit. Sedangkan yang ditempati baru sebanyak 38 unit. Kalau semuanya sudah ditempati, lahan dapat terjaga dengan baik dan terlihat rapi,”katanya.
Muhammad Yamin juga meminta agar warga transmigrasi yang ditempatkan di lokasi tersebut benar-benar tinggal di sana dan menggarap lahan dengan baik. “Jangan ada warga trans yang menjual rumah dan lahan itu,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar