Dok detikcom
Solo
Di kantor DPC PDIP Kota Surakarta, puluhan kader PDIP nonton bersama
perhitungan suara Pilgub DKI Jakarta lewat tayangan televisi. Setelah
hampir dipastikan Jokowi unggul di putaran pertama, meledaklah
sorak-sorai dari puluhan kader partai moncong putih tersebut.
Para kader dengan seksama menyimak saluran televisi sejak pukul 13.00 WIB hingga sore ini, Rabu (11/7/2012). Saluran televisi dipindah-pindah, tentunya untuk mencari tayangan tentang perhitungan suara dari waktu ke waktu. Mereka terlihat tegang.
Begitu hampir semua televisi yang menyiarkan perhitungan suara menampilkan perolehan suara Jokowi lebih dari 40 persen suara dan suara yang belum masuk tinggal kurang dari 10 persen, mereka lebih tenang. Apalagi setelah dalam perhitungan itu Jokowi mengungguli incumbent, pasangan Foke - Nara, sorak-sorai meledak.
Mereka bersorak karena Jokowi dipastikan melaju ke putaran kedua. Meskipun masih akan ditentukan di pemungutan suara putaran kedua, kemenangan di putaran pertama ini dianggap sebagai modal luar biasa untuk melawan incumbent yang sejak awal diperhitungkan banyak pihak akan memimpin perolehan suara di putaran pertama.
"Ini jelas kemenangan rakyat yang semakin pintar. Orang tidak lagi berpikir apatis dengan menyerahkan suaranya begitu saja kepada incumbent. Di putaran kedua nanti diharapkan kader asli partai kami inilah yang akan menang. Inilah kader kami," ujar Sekretaris DPC PDIP Kota Surakarta Teguh Prakoso.
Dukungan menggebu untuk Jokowi bagi kader PDIP memang bisa dimaklumi karena selain sebagai walikota, Jokowi saat ini juga menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Jateng. Karena itulah mereka menyebut Jokowi sebagai kader asli partainya. Hal ini mengingat pada Pilkada periode pertama lalu, Foke maju didukung oleh PDIP. Namun selanjutnya dia justru menyeberang ke Partai Demokrat. (detik.com)
Para kader dengan seksama menyimak saluran televisi sejak pukul 13.00 WIB hingga sore ini, Rabu (11/7/2012). Saluran televisi dipindah-pindah, tentunya untuk mencari tayangan tentang perhitungan suara dari waktu ke waktu. Mereka terlihat tegang.
Begitu hampir semua televisi yang menyiarkan perhitungan suara menampilkan perolehan suara Jokowi lebih dari 40 persen suara dan suara yang belum masuk tinggal kurang dari 10 persen, mereka lebih tenang. Apalagi setelah dalam perhitungan itu Jokowi mengungguli incumbent, pasangan Foke - Nara, sorak-sorai meledak.
Mereka bersorak karena Jokowi dipastikan melaju ke putaran kedua. Meskipun masih akan ditentukan di pemungutan suara putaran kedua, kemenangan di putaran pertama ini dianggap sebagai modal luar biasa untuk melawan incumbent yang sejak awal diperhitungkan banyak pihak akan memimpin perolehan suara di putaran pertama.
"Ini jelas kemenangan rakyat yang semakin pintar. Orang tidak lagi berpikir apatis dengan menyerahkan suaranya begitu saja kepada incumbent. Di putaran kedua nanti diharapkan kader asli partai kami inilah yang akan menang. Inilah kader kami," ujar Sekretaris DPC PDIP Kota Surakarta Teguh Prakoso.
Dukungan menggebu untuk Jokowi bagi kader PDIP memang bisa dimaklumi karena selain sebagai walikota, Jokowi saat ini juga menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Jateng. Karena itulah mereka menyebut Jokowi sebagai kader asli partainya. Hal ini mengingat pada Pilkada periode pertama lalu, Foke maju didukung oleh PDIP. Namun selanjutnya dia justru menyeberang ke Partai Demokrat. (detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar