Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono (ketiga dari kanan)
didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (keempat dari kanan), Wakil
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Rinaldo J Azis, Walikota
Jambi, Kepala Bandara Jambi melakukan penekanan tombol tanda dimulainya
pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin (12/12/11) lalu. Foto
batakpos/rosenman manihuruk.
(Kiri ke kanan) Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono, Gubernur
Jambi Hasan Basri Agus, Kadishub Prov Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM
dan Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Abiyoso saat melakukan jumpa pers
usai penekanan tombol tanda dimulainya pengembangan Bandara Sultan
Thaha Jambi, Senin (12/12/11) lalu. Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Garuda Indonesia Operasikan Boeing 737 – 800 NG
Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi optimis pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi ditargetkan selesai 2013 mendatang. Pengembangan bandara dimulai dengan pelaksanaan groundbreaking (terobosan) pengembangan terminal penumpang pada tanggal (12/12/11). Kemudian diikuti dengan pembangunan prasarana lainnya, seperti area parkir, perkantoran, fasilitas sisi darat, tower dan fasilitas penerbangan lainnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM, Jumat (22/6) mengatakan, kini pesawat Boeing 737 – 800 NG, milik PT Garuda Indonesia, sudah mulai mendarat di Bandara Jambi.
Disebutkan, pekerjaan pelebaran dan perpanjangan landasan pacu dan pembangunan apron serta taxsi way dan instrumen landing sistem dilaksanakan tahun 2012 ini melalui dana APBN.
Sedangkan dari dana APBD Provinsi Jambi, akan dialokasikan anggaran pembangunan VIP Room, pembebasan dan pembangunan jalan akses. “Target penyelesaian seluruh kegiatan pengembangan bandara ini, yakni 2013 nanti. Kita optimis sudah bisa dimanfaatkan untuk penerbangan internasional,”katanya.
Pemprov Jambi menyambut baik dengan masuknya pesawat Garuda Boing 737-800. Hal itu memiliki arti dan makna yang sangat strategis, dalam membantu peningkatan arus orang dan barang ke Jambi dan sebaliknya melalui transportasi udara.
“Secara langsung maupun tidak langsung, dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian lainnya,”katanya.
Ir Bernhard Panjaitan MM menambahkan, Provinsi Jambi mempunyai sumberdaya alam yang berlimpah, baik itu di sektor perkebunan, pertanian tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
Untuk sektor bahan pertambangan dan penggalian yang menjadi potensi unggulan daerah adalah batubara, gas bumi, minyak dan tambang mineral lainnya. Sedangkan potensi industri pengolahan di Provinsi Jambi yang potensial untuk dikembangkan terutama untuk pengolahan dengan bahan baku crude palm oil (CPO), crumb rubber, virgin coconut oil (vico), cassiavera, serta olahan dari produk tanaman pangan dan produk ikan.
“Dari pertumbuhan ekonomi, Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan yang tinggi. Hal ini tergambar dari data produk domestik regional bruto (PDRB) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana ekonomi Provinsi Jambi tahun 2011 mengalami pertumbuhan 8,5 persen, angka pertumbuhan tersebut di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,”katanya.
Disebutkan, kondisi itu menjadi daya tarik bagi para pelaku bisnis dan investor, untuk berkunjung ke Provinsi Jambi. “Bahkan data tahun 2011 terjadi peningkatan frekuensi penerbangan. Dimana pesawat masuk dan keluar di Bandara Sultan Thaha Jambi sebanyak 6.082 kali dengan jumlah penumpang 759.315 orang,”ujarnya.
Data Angkasa Pura II Jambi juga menyebut pertumbuhan penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi mencapai 7 – 12 persen setiap tahunnya. Rata-rata pergerakan penumpang 2.910 perhari, karenanya diperlukan langkah strategis guna mengantisipasi pesatnya peningkatan jumlah penumpang dan pesawat udara yang akan beroperasi.
Langkah strategis guna pemenuhan peningkatan kualitas operasi penerbangan, berupa pengembangan bandara melalui repitalisasi peningkatan kualitas pelayanan bandara yang sudah ada.
Dengan peningkatan fungsi fasilitas dengan melakukan renovasi dan perawatan yang bersifat rutin serta melakukan pengembangan infrastruktur bandara yang terangkum dalam rencana pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi menuju bandara berkelas dunia.
Program strategis pengembangan infrastruktur bandara dalam proses pengerjaannya adalah pembangunan gedung terminal baru yang saat ini pengerjaannya telah mencapai 32,21 persen.
Menurut Ir Bernhard Panjaitan, pelebaran landasan, dari 30 menjadi 45 meter saat ini juga sebagai langkah strategis percepatan pengembangan bandara. Dengan mengoperasikan pesawat jenis B 737 – 800 NG diharap mampu menjawab pemenuhan kebutuhan moda transportasi udara di Provinsi Jambi.
“Sehingga roda pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi meningkat, dalam rangka mewujudkan Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) tahun 2015,”katanya.
General Manager PT Garuda Indonesia Jambi, Henny Nurcahyani mengatakan, laporannya menyampaikan bahwa pengoperasian pesawat jenis B 737 – 800 NG ini merupakan bagian upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, khususunya penumpang rute Jambi – Jakarta – Jambi.
Pesawat ini memiliki lebih banyak tempat duduk, yakni 162 tempat duduk yang terdiri dari 12 kelas eksekutif dan 150 kelas ekonomi. Sebelumnya, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat boeing 7373 klasik pada rute ini dengan kapasitas 110 tempat duduk.
“Sejalan dengan peningkatan permintaan pasar, pada pertengahan Juli 2012, Garuda Indonesia juga akan menambah frekwensi penerbangan rute Jambi – Jakarta PP. Dari dua kali menjadi tiga kali sehari dengan menggunakan pesawat yang mulai beroperasi Kamis (21/6) yakni B 737 – 800 NG,”katanya. RUK
Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi optimis pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi ditargetkan selesai 2013 mendatang. Pengembangan bandara dimulai dengan pelaksanaan groundbreaking (terobosan) pengembangan terminal penumpang pada tanggal (12/12/11). Kemudian diikuti dengan pembangunan prasarana lainnya, seperti area parkir, perkantoran, fasilitas sisi darat, tower dan fasilitas penerbangan lainnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Ir Syahrasaddin didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM, Jumat (22/6) mengatakan, kini pesawat Boeing 737 – 800 NG, milik PT Garuda Indonesia, sudah mulai mendarat di Bandara Jambi.
Disebutkan, pekerjaan pelebaran dan perpanjangan landasan pacu dan pembangunan apron serta taxsi way dan instrumen landing sistem dilaksanakan tahun 2012 ini melalui dana APBN.
Sedangkan dari dana APBD Provinsi Jambi, akan dialokasikan anggaran pembangunan VIP Room, pembebasan dan pembangunan jalan akses. “Target penyelesaian seluruh kegiatan pengembangan bandara ini, yakni 2013 nanti. Kita optimis sudah bisa dimanfaatkan untuk penerbangan internasional,”katanya.
Pemprov Jambi menyambut baik dengan masuknya pesawat Garuda Boing 737-800. Hal itu memiliki arti dan makna yang sangat strategis, dalam membantu peningkatan arus orang dan barang ke Jambi dan sebaliknya melalui transportasi udara.
“Secara langsung maupun tidak langsung, dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian lainnya,”katanya.
Ir Bernhard Panjaitan MM menambahkan, Provinsi Jambi mempunyai sumberdaya alam yang berlimpah, baik itu di sektor perkebunan, pertanian tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
Untuk sektor bahan pertambangan dan penggalian yang menjadi potensi unggulan daerah adalah batubara, gas bumi, minyak dan tambang mineral lainnya. Sedangkan potensi industri pengolahan di Provinsi Jambi yang potensial untuk dikembangkan terutama untuk pengolahan dengan bahan baku crude palm oil (CPO), crumb rubber, virgin coconut oil (vico), cassiavera, serta olahan dari produk tanaman pangan dan produk ikan.
“Dari pertumbuhan ekonomi, Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan yang tinggi. Hal ini tergambar dari data produk domestik regional bruto (PDRB) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana ekonomi Provinsi Jambi tahun 2011 mengalami pertumbuhan 8,5 persen, angka pertumbuhan tersebut di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,”katanya.
Disebutkan, kondisi itu menjadi daya tarik bagi para pelaku bisnis dan investor, untuk berkunjung ke Provinsi Jambi. “Bahkan data tahun 2011 terjadi peningkatan frekuensi penerbangan. Dimana pesawat masuk dan keluar di Bandara Sultan Thaha Jambi sebanyak 6.082 kali dengan jumlah penumpang 759.315 orang,”ujarnya.
Data Angkasa Pura II Jambi juga menyebut pertumbuhan penumpang di Bandara Sultan Thaha Jambi mencapai 7 – 12 persen setiap tahunnya. Rata-rata pergerakan penumpang 2.910 perhari, karenanya diperlukan langkah strategis guna mengantisipasi pesatnya peningkatan jumlah penumpang dan pesawat udara yang akan beroperasi.
Langkah strategis guna pemenuhan peningkatan kualitas operasi penerbangan, berupa pengembangan bandara melalui repitalisasi peningkatan kualitas pelayanan bandara yang sudah ada.
Dengan peningkatan fungsi fasilitas dengan melakukan renovasi dan perawatan yang bersifat rutin serta melakukan pengembangan infrastruktur bandara yang terangkum dalam rencana pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi menuju bandara berkelas dunia.
Program strategis pengembangan infrastruktur bandara dalam proses pengerjaannya adalah pembangunan gedung terminal baru yang saat ini pengerjaannya telah mencapai 32,21 persen.
Menurut Ir Bernhard Panjaitan, pelebaran landasan, dari 30 menjadi 45 meter saat ini juga sebagai langkah strategis percepatan pengembangan bandara. Dengan mengoperasikan pesawat jenis B 737 – 800 NG diharap mampu menjawab pemenuhan kebutuhan moda transportasi udara di Provinsi Jambi.
“Sehingga roda pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi meningkat, dalam rangka mewujudkan Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) tahun 2015,”katanya.
General Manager PT Garuda Indonesia Jambi, Henny Nurcahyani mengatakan, laporannya menyampaikan bahwa pengoperasian pesawat jenis B 737 – 800 NG ini merupakan bagian upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, khususunya penumpang rute Jambi – Jakarta – Jambi.
Pesawat ini memiliki lebih banyak tempat duduk, yakni 162 tempat duduk yang terdiri dari 12 kelas eksekutif dan 150 kelas ekonomi. Sebelumnya, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat boeing 7373 klasik pada rute ini dengan kapasitas 110 tempat duduk.
“Sejalan dengan peningkatan permintaan pasar, pada pertengahan Juli 2012, Garuda Indonesia juga akan menambah frekwensi penerbangan rute Jambi – Jakarta PP. Dari dua kali menjadi tiga kali sehari dengan menggunakan pesawat yang mulai beroperasi Kamis (21/6) yakni B 737 – 800 NG,”katanya. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar