Jambi, BATAKPOS
Puluhan warga Jambi yang tinggal di Mesir sejauh ini dilaporkan aman. Namun empat hari terakhir komunikasi dengan mahasiswa asal Jambi, khususnya yang di Kairo terputus. Sebanyak 60-70 warga Jambi yang ada di Kairo dalam kondisi aman-aman saja.
Demikian dikatakan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus di Jambi, disela-sela kunjungan silaturahmi Imlek 2562 Tahun 2011, Kamis (3/2). Menurutnya, selain Kairo, titik-titik demonstrasi juga terjadi di Provinsi Iskandaria. Di provinsi ini tinggal seorang mahasiswi asal Bungo bernama Mira Napitupulu.
Disebutkan, Kementerian Luar Negeri meminta warga Indonesia yang berada di Mesir waspada. WNI diimbau menjauhi kerumunan dan daerah yang rawan tingkat keamanannya, seiring memanasnya situasi politik dan penerapan jam malam di negeri itu.
Seluruh WNI di negeri piramid itu, khususnya yang ada di Mesir, diminta selalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo yang beralamat di 13 Aisah El Taimoria Street, Garden City, Cairo, Egypt.
Kendati Negara Mesir saat ini tengah terjadi gejolak, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus tetap akan melanjutkan rencana pembelian asrama untuk mahasiswa yang tengah menimba ilmu di Mesir.
“Pembelian asrama tetap kita laksanakan. Itu tidak masalah, soal gejolak dan demo besar-besaran yang dilakukan masyarakat sana itu tanggung jawab pemerintahnya. Keadaan mahasiswa Jambi di negeri tersebut, terus dipantau oleh pemerintah setempat, namun hingga saat ini tidak ada laporan tentang kejadian-kejadian yang menimpa mahasiswa di negeri itu,”katanya.
Rencana pembelian asrama di Kairo Mesir ini sudah direncanakan Gubernur Jambi sejak lama. Bahkan, anggaran sebesar Rp2 miliar sudah disiapkan dan dimasukan dalam APBD murni untuk pembeliannya.
Februari ini, Gubernur akan mengutus perwakilan Pemprov Jambi untuk melakukan pembelian asrama itu. Sementara soal gejolak, beberapa media masa setempat mengabarkan bahwa aksi demonstrasi yang diwarnai kerusuhan terus terjadi. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar