Poltabes Jambi Tarik Senpi Ijin Kadaluarsa

Pasca Polisi Tembak Warga

Jambi, BATAKPOS

Pasca kasus penembakan warga sipil Tois Silitonga (35) oleh Bripka Rindang Pasaribu ,oknum anggota Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Poltabes Jambi di Pos Pelabuhan Talang Duku, Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Jambi menyita delapan senjata api (senpi) milik jajaran Poltabes.

Penarikan itu kerena ijin delapan pucuk senjata tersebut sudah habis masa izinnya. Kedelapan senjata tersebut sudah ditertibkan. Untuk memperbarui izin, dilakukan setiap enam bulan, di antaranya melalui tes psikologi.

Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, kepada wartawan, Rabu (7/7) menanggapi langkah-langkah Polda Jambi guna mencegah kejadian serupa.

Menurut dia, setiap pemilik atau pemegang senjata harus memiliki pemikiran yang tenang. Sebelum menggunakan, pikirkan keluarga korban dan diri sendiri. Jika harus menggunakannya itu harus cara terakhir dalam pembelaan diri dari pelaku kejahatan.

Disebutkan, pemeriksaan senpi itu dilakukan dalam apel senjata di halaman belakang Poltabes Jambi. Ada dua merek senjata yang digunakan yaitu merek SNM buatan Amerika dan merek Taurus buatan dari Brazil. Pemeriksaan senjata dipimpin Waka Poltabes Jambi AKBP Drs Linggo Wijanarko.

“Propam Polda Jambi bakal mengadakan sosiometrik terhadap pemohon atau calon anggota polisi yang akan menggunakan senjata api. Sosiometrik dilakukan untuk memperketat perizinan senjata api,”katanya.

Menurut Almansyah, sebagai anggota polisi yang memegang senjata, ada banyak yang harus diperhatikan. Jangan minum-minuman keras, dilarang meminjamkan senjata, apalagi memalsukan tanda tangan perizinan.

Almansyah tidak menampik bahwa pemeriksaan senjata kemarin terkait dengan tewasnya seorang warga sipil, Tois Silitonga oleh oknum Bripka Rindang Pasaribu, Senin lalu.

Bripka Rindang menjadi tersangka kasus penembakan terhadap Tois, warga Jerambah Bolong, Kota Jambi. Insiden ini terjadi menyusul kehilangan senjata yang dialami anggota KP3 Pelabuhan Talang Duku Jambi.

Kebanggan Keluarga
Bripka Rindang Pasaribu merupakan sosok kebanggaan keluarganya. Namun keluarga besarnya sangat kaget mengetahui Rindang terlibat dalam kasus tersebut. Rindang dikeluarga dikenal sebagai sosok penurut dan ramah.

Menurut kakak ketiga Rindang Pasaribu yang enggan dituliskan identitasnya saat ditemui di kediamannya di Lorong Kartini, Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan, mengatakan adiknya tinggal di rumahnya sejak masih kecil.

“Saya tahu persis siapa adik saya dan bagaimana sosok kesehariannya. Selain penurut, Rindang adalah orang yang tidak banyak tingkah di dalam keluarga. Bahkan, Rindang anak bungsu dari sembilan saudara dikenal sebagai sosok yang manja di tengah keluarga,”kata br Pasaribu ini.

Disebutkan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kejadian itu kepada Polda Jambi yang sekarang sudah memeriksa Rindang. Kini anak pertama Rindang, Maria kini berada di rumah kakaknya.

Menurut Baru Pasaribu, adiknya Rindang memiliki dua orang anak yang masih kecil yaitu Maria dan Clara. Kedua anak adiknya itu tidak tahu apa-apa karena yang besar Maria kini baru berusia 4 tahun dan akan masuk TK.

“Saya tahu benar Rindang itu karena sejak kecil sama kita tinggalnya. Dia orangnya tidak banyak ulah dan menurut dengan keluarga. Ke gereja juga aktif dan menjadi pengurus gereja,”kata Sinta, istri Rindang Pasaribu.

Seorang tetangga Rindang, Jasmin (46) mengatakan, rumah kakak Rindang ramai dikunjungi keluarganya sejak pagi. Rindang tinggal di Perumahan Jaya Indah Permai, Lorong Kartini Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan baru dua tahun.

Rumah kakak Rindang Pasaribu banyak dikunjungi para keluarga dari kampung Sumatera Utara, Jakarta, dan daerah lainnya. Sedangkan rumah Rindang yang jaraknya hanya puluhan meter dari rumah kakaknya tampak sepi. Hanya ada dua kendaraan roda dua yang parkir di halamannya. Pintu rumah bercat kuning tertutup rapat. ruk