Jambi, BATAKPOS
Anjing liar kini meresahkan masyarakat Jambi. Munculnya penyakit rabias dari anjing liar kini dikwatirkan warga Jambi. Dinas terkait kini mulau memburu anjing liar di Jambi.
Kepala Dinas Pertanian-Peternakan-Perikanan dan Kehutanan (P3K) Kota Jambi, Harlik kepada wartawan, Rabu (7/7) mengatakan, guna mangantisipasi kemungkinan munculnya penyakit rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing liar, pihaknya kini gencar menangkap anjing liar.
Menurutnya, sejak April hingga Juli 2010, pihaknya sudah menangkap 70 ekor anjing liar. Pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat ada sejumlah anjing liar yang berkeliaran di kawasan Jelutung dan Kasang Kota Jambi.
“Direncanakan kami akan melakukan penangkapan pada Jumat (9/7) ini. Kepada masyarakat diminta melaporkan lagi bila menemukan anjing yang mencurigakan. Eeliminasi tersebut juga untuk mengantisipasi merebaknya penyakit rabies yang dapat menular ke manusia,”ujarnya.
Disebutkan, anjing-anjing liar tersebut biasanya berkeliaran di jalan-jalan atau pemukiman penduduk di malam hari karena mereka tidak mempunyai majikan.
April lalu, penangkapan anjing-anjing liar secara rutin setiap tiga di fokuskan di daerah Jambi Selatan. Seluruh anjing tangkapan diperiksa oleh tim Dinas P3K Kota Jambi, apakah terkena penyakit rabies secara positif atau tidak.
Sedangkan proses pemusnahan anjing liar dilakukan dengan memberikan racun pemusnah dan kegiatannya dilakukan pada malam hari. Kegiatan eliminasi anjing liar bertujuan agar penyakit anjing rabies tidak merebak, karena sangat berbahaya bagi manusia.
Harlik meminta bahwa warga yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing atau kucing agar memberikan vaksin secara rutin. Pemberian vaksin tersebut paling sedikit sekali dalam setahun atau setiap enam bulan.
“Anjing yang sudah divaksin harus diikat di rumah dan jangan dibiarkan bergaul dengan anjing liar karena sangat rentan tertular penyakit rabies. Keberadaan anjing liar yang meresahkan sangat dibutuhkan oleh tim dari P3K,”katanya.
Sementara itu Kabid Keswan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi, drh Juli Sepriono, mengatakan angka kasus rabies di Provinsi Jambi tahun ini menurun dibanding tahun lalu. Pada 2008 terdapat 114 kasus, 2009 ada 84 kasus, dan 2010 baru ditemukan 30 kasus.
“Penurunan kasus rabias itu karena rutinnya kegiatan vaksinasi. Selain itu, kita juga mengadakan survei terhadap ternak masyarakat. Ternak yang kita ambil sampel darahnya adalah kerbau dan sapi. Kita juga memberi pengobatan jika ditemukan ada ternak yang sakit,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar