Jambi, BATAKPOS
Kini 35 persen dari 1.087 desa di Provinsi Jambi belum teraliri listrik. Kemampuan daya PLN sangat terbatas sehingga desa tersebut membutuhkan inovasi baru dalam membangun tenaga listrik.
Permasalahan kelistrikan secara umum yang terjadi di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jambi saat ini, dimana rasio elektrifikasi masih berada di bawah rata-rata nasional, dari 1.087 desa yang yang ada baru 65 persen ( 626 desa) yang sudah teraliri listrik.
Kemampuan daya PLN terbatas, span of control sistem jaringan dan maintenance PLN terlalu luas. Adanya hambatan birokrasi perizinan dari PLN untuk tumbuhnya pembangkit baru, dan keterbatasan anggaran investasi, yang berpotensi menunda proyek-proyek dan kegiatan investasi lainnya.
Guna menjaga stabilisasi sistem kelistrikan yang ada saat ini, upaya yang dilakukan pertama dengan menjaga kecukupan pasokan energi dari sistem Interkoneksi Sumatera yang didukung oleh Pembangkit Listrik terutama yang ada di Sumatera Barat dan Jambi.
Kemudian mengoptimalkan operasi pembangkit – pembangkit isolated (berdiri sendiri) yang ada di Jambi yaitu di Kuala Tungkal Pelabuhan Dagang dan Sungai Lokan.
Kebutuhan listrik Provinsi Jambi terus meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan di daerah (pemukiman baru, pertambahan industri, hotel, restoran dan pertokoan).
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jambi H.Zulkifli Nurdin dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Drs.A.M. Firdaus, M.Si dalam pertemuan dengan anggota DPD RI mengenai dampak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Acara itu diikuti seluruh perwakilan kabupaten/kota, dinas, instansi terkait, pimpinan perguruan tinggi, YLKI, dan LSM bertempat di Ruang Utama Kantor Gubernur Jambi, Selasa-Rabu (6-7/7). ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar