Puluhan hektar padi di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi terendam banjir sehingga terancam puso. Foto rosenman saragih. |
Puluhan hektar padi di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi terendam banjir sehingga terancam puso. Foto rosenman saragih. |
Jambi, Simantab
Puluhan hektar (ha) padi sawah di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi terancam puso. Padi yang sudah mulai menguning tersebut kini terendam banjir sehingga terancam puso. Hingga kini para petani membiarkan padi tersebut terendam banjir karena tak ada langkah untuk mengatasinya.
Pengamatan Simantab, Selasa (12/2/13) menunjukkan, salah satu padi yang terendam banjir adalah milik Kelompok Tani Tunas Muda, Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muarojambi. Padi yang menguning tersebut terendam banjir hingga bulir padi tersebut.
Ketua Kelompok Tani Tunas Muda, Ali Mahmudi mengatakan, minimnya sarana irigasi membuat sawah di Kumpeh Ulu terendam banjir. Hampir sekitar 30 hektar lahan padi sawah di Kumpeh Ulu terendam banjir.
Disebutkan, bangunan irigasi minim di Kumpeh Ulu sehingga sulit untuk mengendalikan banjir saat musim hujan tiba. Petani meminta Dinas PU Provinsi Jambi dan Kabupaten Muarojambi bisa membangun irigasi di Kumpeh Ulu karena merupakan sentra pertanian padi sawah.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) meninjau Kecamatan Bathin 24, Kabupaten Batanghari, yang terkena musibah banjir, Selasa (12/2). Menurut Kasubbag Humas Provinsi Jambi, Khaidir, dalam acara tersebut dihadiri beberapa kepala SKPD terkait.
Kunjungan Gubernur Jambi tersebut juga melakukan penyerahan bantuan bagi korban bencana banjir. Dalam beberapa hari balakangan ini, banjir telah terjadi di beberapa kabupaten di Jambi. Ribuan rumah tergenang banjir, dan di Kabupaten Batanghari, tepatnya di Kecamatan Bathin termasuk daerah yang terparah terkena banjir. (rosenman saragih)
Puluhan hektar (ha) padi sawah di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi terancam puso. Padi yang sudah mulai menguning tersebut kini terendam banjir sehingga terancam puso. Hingga kini para petani membiarkan padi tersebut terendam banjir karena tak ada langkah untuk mengatasinya.
Pengamatan Simantab, Selasa (12/2/13) menunjukkan, salah satu padi yang terendam banjir adalah milik Kelompok Tani Tunas Muda, Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muarojambi. Padi yang menguning tersebut terendam banjir hingga bulir padi tersebut.
Ketua Kelompok Tani Tunas Muda, Ali Mahmudi mengatakan, minimnya sarana irigasi membuat sawah di Kumpeh Ulu terendam banjir. Hampir sekitar 30 hektar lahan padi sawah di Kumpeh Ulu terendam banjir.
Disebutkan, bangunan irigasi minim di Kumpeh Ulu sehingga sulit untuk mengendalikan banjir saat musim hujan tiba. Petani meminta Dinas PU Provinsi Jambi dan Kabupaten Muarojambi bisa membangun irigasi di Kumpeh Ulu karena merupakan sentra pertanian padi sawah.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) meninjau Kecamatan Bathin 24, Kabupaten Batanghari, yang terkena musibah banjir, Selasa (12/2). Menurut Kasubbag Humas Provinsi Jambi, Khaidir, dalam acara tersebut dihadiri beberapa kepala SKPD terkait.
Kunjungan Gubernur Jambi tersebut juga melakukan penyerahan bantuan bagi korban bencana banjir. Dalam beberapa hari balakangan ini, banjir telah terjadi di beberapa kabupaten di Jambi. Ribuan rumah tergenang banjir, dan di Kabupaten Batanghari, tepatnya di Kecamatan Bathin termasuk daerah yang terparah terkena banjir. (rosenman saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar