Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono (ketiga dari kanan) didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (keempat dari kanan), Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Rinaldo J Azis, Walikota Jambi, Kepala Bandara Jambi melakukan penekanan tombol tanda dimulainya pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin (12/12). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Pemancangan tiang pengembangan terminal penumpang Bandara Sultan Thaha Jambi oleh PT PP selaku rekanan, Senin (12/12). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Foto Jumpa Pers : (Kiri ke kanan) Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Kadishub Prov Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM dan Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Abiyoso saat melakukan jumpa pers usai penekanan tombol tanda dimulainya pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin (12/12). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Foto bersama Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Kadishub Prov Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM dan Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Abiyoso beserta pejabat lainnya usai jumpa pers dimulainya pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin (12/12). Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Jambi, Batak Pos
Bandar Udara (Bandara) Sultan Thaha Jambi dua tahun belakangan baru bisa menghasilkan kontribusi untuk biaya operasional dan perawatan. Bandara tersebut baru bisa memberikan keuntungan atau kontribusi kepada PT Angkasa Pura II pada 10 tahun mendatang. Tingginya pergerakan penumpang di Bandara Jambi tahun 2011 mencapai 1 juta pergerakan atau 11,9 persen, naik dari 939.000 pergerekan pada tahun 2010. Sehingga pengembangan bandara itu mutlak harus dilakukan.
Jumlah pergerakan penumpang pada 2012 diprediksi naik 8,84 persen atau 1,13 juta pergerakan atau menjadi 1,4 juta pergerakan pada tahun 2015 mendatang. Sementara Bandara Sultan Thaha kini baru mampu menampung 300 ribu pergerakan penumpang pertahun.
Jumlah pergerakan pesawat di Bandara Sultan Thaha 2011 meningkat 6,5 persen atau menjadi 8694 pergerakan bila dibandingkan tahun 2010 yang hanya 8157 pergerakan dan pada 2012 diperkirakan 10 ribu pergerakan.
Pada tahun 2010, jumlah pergerakan barang di Bandara Sultan Thaha Jambi mencapai 5200 ton, sementara pada tahun 2011 mencapai hampir 6000 ton. Mengacu kepada kondisi tersebut, maka pengembangan terhadap Bandara Sultan Thaha Jambi mutlak harus dilakukan.
Demikian dijelaskan Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Rinaldo J Azis pada sambutannya saat acara pencanangan tiang pancang pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi oleh Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono di Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin (12/12).
Menurut Rinaldo J Azis, proses pembangunan tahap pertama difokuskan kepada peningkatan kapasitas terminal penumpang agar mampu melayani 1,5 juta pergerakan penumpang pertahun.
Menambah luas terminal dari 2.308 m2 menjadi 13.015 m2 (meningkat 8 kali lipat), kemudian areal apron, kapasitas parkir kenderaan dari 215 menjadi 461 kenderaan, kapasitas parkir pesawat dari 5 menjadi 10 pesawat, commercial area dari 621,5 m2 menjadi 1398 m2 dan terminal cargo dari 3.902 ton per tahun menjadi 7.391 ton pertahun.
Disebutkan, dana pembangunan dari PT Angkasa Pura II sebesar Rp 107 miliar ditargetkan selesai dalam pekerjaan 365 hari oleh PT PP (rekanan). Pengembangan Bandara Sultan Thaha mendapat dukungan besar dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan RI, Kementerial BUMN serta Pemerintah Provinsi Jambi.
“Pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi juga akan berdampak peningkatan ekonomi rakyat Provinsi Jambi dalam pencapaian Visi Provinsi Jambi Emas 2015. Pergi berkelana di Batanghari, memancing dapat ikan nila, sudah berlama kami menanti, hari yang ditunggu kini telah tiba,”kata Rinaldo J Azis.
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus (HBA) didampingi Kepala Dinas Pehubungan Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM mengatakan, sejak dilantik jadi Gubernur Jambi Agustus 2010 lalu, baru lima hari menjabat gubernur, dirinya langsung menayakan kelanjutan pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi kepada Pemerintah Pusat.
Keterlambatan pengembangan tersebut, karena dana sekiranya untuk Jambi dialihkan ke pembangunan Bandara Kuala Namu Medan. “Namun pada akhirnya, hari ini pengembangan tersebut telah dimulai dan akan terwujud Bandara Jambi mendapat prioritas dari 14 bandara di Indonesia yang akan dikembangkan,”kata HBA.
Disebutkan, jumlah penumpang di Bandara Jambi setiap harinya mencapai 1200 penumpang yang dilayani maskapai terjadwal Garuda Indonesia, Sriwija Air, Batavia Air, Lion Air, Sky Avition Air dengan 26 kali penerbangan Jambi-Jakarta, Jambi-Batam, Jambi-Pekanbaru, Jambi-Kerinci.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Sutantono, mengacu kepada Surat Menteri Perhubungan RI No 63 Tahun 2009 Tentang Rencana Induk Bandara Sultan Thaha Jambi, rencana pengambangan terminal penumpang merupakan salah satu upaya yang dirancang PT Angkasa Pura II dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para pengguna jasa angkutan udara yang sudah erat kaitannya dengan faktor keselamatan dan kenyamanan operasional penerbangan.
Disebutkan, pengembangan Bandara Jambi merupakan bagian koridor pengembangan ekonomi di Sumatera. Bandara merupakan koneksi koridor ekonomi yang menghubungkan sentra-sentra ekonomi.
Pengembangan 14 bandara di Indonesia dengan alokasi dana Rp 22 triliun. Kebutuhan pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi sudah mendesak, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat Jambi yang cukup pesat.
“Memberikan roh pada bangunan itu harus ada dengan nuansa kultur daerah. Bangunan bandara harus mempunyai nilai cultural yang pada akhirnya penumpang merasa memiliki dengan kenayaman lingkungan bandara tersebut. Design harus mempunyai roh, nuansa kultur Jambi ada pada tata letak design Bandara Sultan Thaha Jambi”katanya. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar