Akibat Pembukaan Perkebunan Sawit
Jambi, BATAKPOS
Sekelompok gajah liar mengamuk di Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Sarolangun. Akibat amukan sekelompok (13 ekor) gajah itu, sedikitnya 150 hektar karet milik warga rusak. Menurut warga, mereka menjadi resah karena amukan gajah ini.
Warga Dusun III, Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Sarolangun, umat (18/3) mengatakan, jumlah gajah mencapai 13 ekor. Mereka menumbangkan pohon-pohon karet di kebun milik warga.
“Sekelompok gajah liar itu sudah lama hidup di kawasan hutan yang ada di dekat Desa Sepintun. Warga yang pergi ke kebun sudah terbiasa berpapasan dengan rombongan gajah ini. Kami selama ini hidup berdampingan secara damai dengan rombongan gajah ini,” ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, sejak PT Alam Lestari Nusantara (ALN) melakukan penebangan kayu di kawasan hutan tersebut enam bulan terakhir, rombongan gajah ini mulai menggangu warga. Perusahaan tersebut membuka hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
“Barangkali, karena tempat tinggal mereka dihancurkan oleh perusahaan, maka gajah-gajah ini mengamuk. Tapi mengamuknya ke kebun warga. Rombongan gajah ini tidak berani mengamuk ke perusahaan karena takut dengan alat-alat berat yang mengeluarkan suara menakutkan,”katanya.
Disebutkan, pihak warga desa telah melaporkan masalah ini ke pemerintah. Namun, hingga kini belum ada solusi untuk mengatasi masalah amukan gajah ini.
Bambang dari Dinas Kehutanan Kebupaten Sarolangun datang ke lokasi meminta agar warga membuat dokumentasi foto terkait dengan amukan gajah tersebut.
Camat Pauh, Dra Ena Darlita, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan, sehingga belum bisa memberikan penjelasan. Jawaban senada disampaikan oleh Kapolsek Pauh, Iptu Indra Maulana. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar