Jambi, BATAKPOS
Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Republik Indonesia Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK, di Jambi mengatakan, bahwa di Indonesia setiap tahun lahir 4,5 juta bayi. Dari kelahiran itu sekitar 270 orang ibu bayi meninggal saat melahirkan.
Penting peran gizi, kesehatan dan phisikososial, dan pengasuhan orang tua, dalam membangun kecerdasan anak sejak usia dini. Kecerdasan yang holistik (menyeluruh). Kemudian bagaimana dengan muatan-muatan pemberdayaan dan pendidikan untuk kualitas anak kedepan.
Hal ini disampaikan Fasli Jalal kepada wartawan sebelum bertolak ke Jakarta, Selasa (22/3). Dirinya melakukan kunjungan kerja dengan sevitas akademika Akademi Kebidanan (Akbid) Merangin. Wamendiknas didampingi Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Facrori Umar, M. Hum.
Disebutkan, dari 4,5 juta jiwa ibu melahirkan setiap tahunnya meninggal 270 orang, ini merupakan yang tertinggi di Asia setelah Myanmar, hal ini dikarenakan belum seluruh persalinan mendapat pelayanan yang baik.
Wamendiknas berharap agar suatu saat mahasiswa Akbid Merangin bisa dibawa study banding ke rumah sakit-rumah sakit dan perguruan tinggi yang memiliki peralatan kesehatan yang canggih, khususnya di bidang kebidanan, sehingga para mahasiswi kebidanan di Akbid Merangin mengenal alat-alat kebidanan yang canggih.
“Pendidikan tinggi di Indonesia masih perlu ditingkatkan jumlahnya, sementara ini perguruan tinggi negeri di Indonesia ini baru bisa menampung sepertiga dari jumlah tamatan SLTA hanya bisa menampung sepertiganya,”katanya.
Wagub Jambi menyampaikan, bahwa sebagaimana arah pembangunan yang telah tertuang dalam visi Jambi EMAS 2015, salah satu prioritas pembangunan adalah Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Budaya.
Sedangkan yang terkait bidang kesehatan, yang menjadi fokus prioritas, yakni peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat dengan mendorong kepedulian dan kemandirian masyarakat terhadap pemeliharaan kesehatan.
Disebutkan, beberapa permasalahan bidang kesehatan mendasar yang harus diatasi, seperti tingginya angka kelahiran bayi yang masih di bawah rata-rata nasional, yakni 39 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan angka rata-rata nasional mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup.
Hal ini memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh dan kerja keras semua pihak, sehingga mampu dicegah dan ditanggulangi. Selain itu, kebiasaan masyarakat untuk dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat harus ditingkatkan. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar