Jambi, BATAKPOS
Seorang pencari barang antik (barang peninggalan sejarah/budaya) Datuk Hendri Amara (39), warga Perumahan Desa Tiban Indah Permai, Kecamatan Sikubang, Kota Batam, Kepulauan Riau ditemukan tewas di Mushala Ukhuwwah, Kelurahan Pasar Sungaipenuh, Kota Sungai Penuh, Sabtu (18/9) pagi. Menurut penjaga mushala, Asrul Idris, korban bersama dua temannya datang malam Jumat untuk menginap di mushala kerena kehabisan ongkos untuk kembali ke Pekanbaru.
Keterangan yang diperolah BATAKPOS di lapangan, Minggu (19/9) menyebutkan, setelah salat subuh ke dua teman korban meninggalkan musala tanpa permisi kepada Asrul. Sabtu sekitar pukul 8.30 Asrul membangunkan korban, ternyata sudah tidak bernyawa lagi.
Menurut Asrul, sebenarnya mereka telah menemukan batu Giok di Desa Ambai, Kecamatan Sitinjau Laut dan membayar uang Rp 3 juta kepada pemiliknya, tetapi batunya tidak bisa diambil.
Polsek Kota Sungaipenuh, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mayat langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Mayjen HA Thalib Sungai Penuh.
Dari keterangan petugas rumah sakit tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Saat ini mayat Datuk Hendri masih berada di rumah sakit sambil menunggu kedatangan keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Menurut Kapolsek Sungaipenuh, AKP Sutriono, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Polisi juga telah berusaha menghubungi keluarga korban di Batam dengan nomor kontak yang ada di telepon genggam korban untuk menjemputnya.
“Jika sampai Senin keluarga korban tidak datang, maka mayat akan dikuburkan dipemakaman umum di Kota Sungai Penuh. Saat ini polisi sedang mencari keterangan menyangkut identitas kedua teman korban yang sama-sama menginap di mushala,”kata Sutrisno.
Di lokasi kejadian, petugas menemukan beberapa barang milik korban, di antaranya KTP, tas yang berisi dua stel pakaian, dan uang Rp 30 ribu. Saat ini barang-barang tersebut diamankan di Mapolres Kerinci guna keperluan penyelidikan lebih lanjut. Ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar