Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, memberikan dukungan tentang rencana lumbung kampong pangan tersebut. Menurutnya rencana itu cukup bagus dan diminta agar dikelola denganbaik dengan melibatkan petani setempat. RUK
Jambi, Batak Pos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi kini berupaya mewujudkan kawasan lumbung pangan serba ada di Provinsi Jambi. Pemprov Jambi kini menjawab tantangan akan kebutuhan pangan di Provinsi Jambi dimasa mendatang dan mewujudkan program Jambi EMAS, (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) serta meningkatkan produksi pangan (beras) di Jambi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Ir. Hanif Lubis, Senin (22/11) di Rumah Dinas Gubernur Jambi mengatakan, Pemprov Jambi akan membangun kawasan kampung lumbung pangan.
Kawasan Kampung Lumbung pangan yang direncanakan akan dibangun seluas 1000 hekter ini, semua sumber pangan ada, baik karbo hidrat, seperti beras, jagung, singkong, ubi jalar, pisang dan sebagainya, ada sayur-sayuran, ada ikan, ada hewan ternak untuk dipotong.
Disebutkan, kawasan 1000 hektar yang terdapat di Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, ini nantinya akan diolah secara bertahap, dan saat Presiden RI DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaksanakan kunjungan kerjanya ke Jambi pada acara Hari Pers Nasional tahun 20112, Februari mendatang.
Lokasi sudah dapat dilihat dan diperkirakan sudah dapat diselesaikan seluas 150 hektar, yang akhirnya akan menjadi suatu Kawasan Kampung Lumbung Pangan di Jambi, dan diharapkan ini akan menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Jambi.
Disebutkan, lahan seluas 1000 hektar ini milik masyarakat, dan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pertanin, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan bersama Badan Katahanan Pangan Provinsi Jambi akan membina masyarakat setempat dengan sistim pertanian modern yang terpadu untuk sumber pangan.
Sedangkan sasaran yang diharapkan, untuk mencukupi produksi pangan untuk daerah Jambi, sehingga Jambi tidak tergantung daerah lain dalam memenuhi kebutuhan pangannya, dan bahkan diupayakan bisa dikirim ke daerah-daerah lain di luar Provinsi Jambi yang membutuhkan.
Menurut Hanif Lubis, untuk merubah kebiasaan pola makan masyarakat, luar biasa sulitnya. Penganekaragaman pangan ini sesungguhnya telah dicananagkan sejak 30 tahun yang lalu, namun hasilnya masih seperti ini, belum sebagaimana yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar