Menu Non Beras : Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat mencicipi menu utama sarapan pagi dengan menu pangan lokal non beras dan non terigu, di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (22/11) pagi. Gubernur meminta para pejabat hingga masyaraakat Jambi untuk membiasakan mengkonsumsi makanan non beras non terigu. Foto batakpos/rosenman manihuruk
Jambi, Batak Pos
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM, mengharapkan masyarakat Provinsi Jambi menggalakkan cadangan pangan non beras dengan beralih mengkonsumsi makanan non beras. Hal tersebut guna menggalakkan cadangan pangan non beras di Provinsi Jambi.
Guna menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan (beras) di Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya melakukan ekstensifikasi lahan, dan terus berusaha meningkatkan masa tanam hingga dua hingga tiga kali masa tanam dalam setahun.
Demikian dikatakan Hasan Basri Agus usai sarapan pagi dengan menu pangan lokal non beras dan non terigu, bertempat di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (22/11) pagi. “Saya harapkan saat ini mulai dari para pejabat hingga masyaraakat Jambi untuk membiasakan pada saat sarapan pagi, dengan makan makanan pengganti, makanan selain beras dan terigu, yang banyak tersedia di Jambi,”katanya.
Disebutkan, saat siang hari bisa saja makan nasi, kemudian pada sore dan malam hari kembali makan makanan dari bahan non beras, hal ini dalam rangka penghematan beras yang makin hari semakin menyulitkan pemerintah pusat untuk mendapatkan, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Menurut Gubernur Jambi, guna menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pangan (beras) di Provinsi Jambi, Pemprov Jambi kini memperbaiki dan membuat irigasi baru di Batang
Asai, Kabupaten Sarolangun, Kerinci dan beberapa daerah lainnya yang memungkinkan untuk di kembangkan, dan ini bukan hanya untuk bisa swasembada pangan tetapi dalam upaya bisa surplus beras, sehingga bisa di eksport ke daerah lain.
Petani di Provinsi Jambi juga bisa memproduksi lebih banyak pangan non beras. Gubernur mengagas agar setiap rumah bisa menanam sukun minimal dua pohon. Sukun berbuah setiap saat, tidak mengenal musim, dan ini juga baik dijadikan makanan pengganti bagi anak-anak di rumah, atau sebagai makanan selingan.
“Pada dasarnya masyarak Jambi mempunyai keragaman konsumsi pangan. Namun disisi lain, pola pangan harapan bangsa Indonesia sampai saat ini masih dikategorikan rendah, karena kurangnya perhatian akan pangan yang beragam, bergizi dan aman. Pemprov Jambi sangat konsen dalam gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Kita meminta Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi untuk mencari solusi terbaik dalam percepatannya,”katanya.
Dikatakan, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah berhasil menggandeng Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi dalam gerakan percepatan penganekaragaman pangan di Provinsi Jambi.
Menurut Hasan basri Agus, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan ini sangat penting untuk menjadi perhatian semua pihak, dan perlu dilaksanakan secara massal. Hal itu penting mengingat tingginya permintaan akan beras yang seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj. Yusniana Hasan Basri, mengatakan, bahwa pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk hidup berkualitas. Karenanya, kecukupan pangan ini menjadi bagian dari hak azazi manusia, yang telah diakui banyak Negara, termasuk Indonesia.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Ir. Hanif Lubis dalam laporannya menyampaikan, bahwa acara “Sarapan pagi bersama Bapak Gubernur dengan pangan lokal non beras,” ini merupakan kampanye dan sosialisasi penganekaragaman pangan untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan aman, sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi konsumsi beras.
Disebutkan, adapun menu yang disajikan pada sarapan pagi makanan non beras dan non terigu terdiri dari, menu utama dan makanan ringan dengan minumannya.
Menu utama terdiri dari, mie celor ubi jalar, bihun jagung, sawut singkong, nasi goreng jagung, dan sawut pisang kapok. Sedangkan makanan ringannya terdiri dari; onde-onde ubi jalar, lumpia kentang, pisrol ubi ungu, pai ubi jalar, wingko ubi jalar, dan minumannya ada minuman terbuat dari daun kopi kering yang dikenal dengan daun kawo dan sirup onak-onak yang terbuat dari sari kulit kayu.
Hadir pada kesempatan ini Kepala Bidang Konsumsi Pusat Keanekaragaman pangan Ir. Irianti, MF, Ketua DPRD Provinsi Jambi beserta istri, para Kepala SKPD lingkup Provinsi Jambi, Ketua dan pengurus TP PKK Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, dan undangan lainnya. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar