Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya untuk membuat Danau Kerinci sebagai salah satu andalan obyek wisata di Provinsi Jambi. Melalui Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK) ke-10 2010 diharapkan mampu menciptakan daya piket wisatawan berkunjung ke Danau Kerinci.
Demikian dikatakan Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA), di Jambi usai membuka FMPDK ke-10 2010 di Danau Kerinci, Desa Sanggaran Agung, Kerinci, Jambi, Rabu (27/10). FMPDK direncanakan digelar hingga 30 Oktober.
Disebutkan, Danau Kerinci punya kelebihan, sehingga sayang bila tidak dikembangkan. Pemprov Jambi sangat mendukung pelestarian seni, budaya dan pariwisata di Kerinci. “Saya minta disbudpar provinsi berkoordinasi dengan Pemkab Kerinci dan Pemkot Sungai Penuh dalam pengembangan pariwisata di daerah ini,” tandas mantan bupati Sarolangun itu.
Guna mendukung pembangunan kepariwisataan Kerinci, Pemprov Jambi akan berusaha memperbaiki kondisi ruas-jalan Bangko – Sungai Penuh. Terbukti, pada APBD-P 2010 telah dianggarakan dana perbaikan jalan tersebut sekitar Rp 2,8 miliar, dan tahun depan, 2011, pemprov bakal menganggarkan dana sekitar Rp 100 miliar.
Acara pembukaan FMPDK disaksikan ratusan masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh serta kabupaten tetangga. Berbagai atraksi kesenian dan kebudayaan ditampilkan, seperti tari-tarian, pameran kebudayaan dan pameran seni.
Hadir dalam acara pembukaan antara lain Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Iptek Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Titin Sukarya, Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hj Yustiana Hasan Basri, Bupati Kerinci H Murasman, Walikota Sungai Penuh Akmal Thaib, para bupati se-Provinsi Jambi dan provinsi tetangga serta tim kesenian kabupaten se-Provinsi Jambi.
Bupati Kerinci, H Murasman, berharap dengan FMPDK dapat meningkatkan ekonomi rakyat dari sektor pariwisata. Sektor pariwisata Kerinci selama ini hanya dikenal sebagai unggulan, sehingga diharapkan dapat meningkat menjadi peminat. “Saya minta pada pemerintah pusat agar menjadikan FMPDK sebagai even nasional,” ujar Murasman.
Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Titin Sukarya, mengaku gembira melihat FMPDK dapat bertahan hingga sekarang sejak digagas Menteri Pariwisata Marzuki Usman, 10 tahun silam. “Aset wisata Kerinci sangat melimpah, hanya tinggal bagaimana membuat orang tahu yang dimiliki Kerinci ini,” katanya.
Menurut mantan Karo Humas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata itu, Indonesia memiliki modal kuat dalam mengembangkan pariwisata. Hingga saat ini pariwisata di Indonesia cukup berkembang. Jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia pada 2008 mencapai 6 juta orang, meningkat 16,4 persen dari tahun sebelumnya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar