Foto satelit yang diambil pada 24 September 2015, memperlihatkan penampakan asap yang mengepul di atas wilayah Kalimantan dan Sumatra, akibat kebakaran hutan Indonesia. (ABC News/NASA Earth Observatory) |
NEW YORK - Asap kebakaran hutan Indonesia yang menyelimuti Asia Tenggara dikatakan bisa jadi akan menjadi krisis polusi udara terburuk sepanjang sejarah. Menurut NASA, dikutip oleh The Straits Times, masalah kabut asap ini sudah hampir separah masalah serupa yang pernah terjadi pada 1997 lalu.
"Kondisi di Singapura dan Sumatera sudah semakin mendekati (kondisi) pada 1997," ucap seorang ilmuwan di Goddart Institute for Space Studies NASA, Dr Robert Field.
Berbicara pada AFP Jumat (2/10/2015), Robert juga memperingatkan
bahwa musim kering yang berkepanjangan ini akan semakin memperburuk
tingkat polusi udara dan membuatnya memecah rekor terburuk.
"Jika hasil prakiraan cuaca tetap bertahan di musim kering, ini akan
membuat 2015 masuk peringkat terparah dalam rekor," tambah dia lagi,
menambahkan kabut asap pun akan semakin tebal.
Dikutip dari ABC News, Global Fire Emissions Database, yang didukung juga oleh NASA, memperkirakan sekitar 600 juta ton gas rumah kaca telah dihasilkan oleh kebakaran pada tahun ini.
Untuk diketahui, Oktober 1997 lalu, kabut asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera menimbulkan bencana kabut asap yang melanda Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Thailand.
Krisis kabut asap 2015 ini dikatakan sudah membuat banyak aktivitas
dan kesehatan terganggu, sembari berbagai kritik dari negara-negara
tetangga terus menghujani Indonesia atas upayanya yang dinilai belum
cukup untuk mengatasi masalah ini. (ABC News/The Straits Times)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar