Jambi, BATAKPOS
Pemberantasan gizi buruk di Kota Jambi hingga kini belum bias dituntaskan Pemerintah Kota Jambi. Sedikitnya 13 kasus gizi buruk terjadi di Kota Jambi awal tahun 2011 ini. Jumlah kasus itu terdapat pada anak yang berusia Bawah Lima Tahun (Balita).
Dari kasus yang ditemukan di Kota Jambi, gizi buruk terjadi bukan dari keluarga yang tergolong tak mampu, akan tetapi justru pada keluarga mampu.
Pola asuh yang minim dan ketakteraturan jadwal makan anak merupakan salah satu penyebab kasus gizi buruk di Kota Jambi. Diketahui, kasus yang terjadi di Jambi ini persebarannya mencakup tiga wilayah kecamatan, yakni Jambi Selatan, Kotabaru dan Jelutung.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi, Irawati Sukandar Senin (24/1). Dari catatan Dinkes Kota Jambi awal tahun 2011 ini, 13 kasus gizi buruk ditemukan. Dari analisa Dinkes, kasus ini bukan disebabkan oleh ketidakmampuan orangtua secara ekonomi, namun kurang perhatian pola asuh anak.
Menurut Irawati, meski jumlahnya terbilang relatif, namun secara umum kasus gizi buruk pada awal tahun ini mengalami pengurangan cukup signifikan dari tahun sebelumnya.
Dari 13 orang penderita gizi buruk, tujuh orang lainnya telah berangsur membaik. Hingga statusnya kini menjadi penderita gizi kurang. Seluruh penderita telah ditangani oleh tim dari puskesmas secara intensif, dengan memberikan makanan tambahan (PMT) yang cukup.
Pihaknya juga menghimbau, bila ditemukan Balita yang dicurigai menderita gizi buru, maka segera lakukan penimbangan berat badan secara teratur. Termasuk pengukuran panjang/tinggi badan dan/atau pemeriksaan tanda khusus, dan segera bawa ke puskesmas untuk mendapatkan tindakan medis lanjutan. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar