Jambi, Batak Pos
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jambi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi meminta kasus raibnya dana Rp 6,7 triliun di Bank Century diusut tuntas. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Presiden Ri Boediono juga diminta mundur dari jabatannya terkait kasus century tersebut.
Desakan itu mencuat saat HMI Jambi melakukan unjukrasa di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Kamis (3/12). DPRD Provinsi Jambi yang diwakili Ketua Komisi II Wahab Hasyab (PBR), Jumaidi (PDIP) dan Gusrizal (Golkar) juga menyambut baik desakan HMI tersebut.
Ketua Badan Koordinasi HMI Jambi, Hadi Suprapto Rusli dalam orasinya meminta dana Rp 6,7 triliun tersebut dikembalikan. Kasus tersebut merupakan bentuk perampokan uang rakyat oleh perbankkan.
“Kita juga minta Sri Mulyani dan Boidiono mundur dari jabatannya sebagai pertanggungjawab moral, moril, politik dan hukum sebagai pengambil kebijakan bail out. Kita mendesak KPK menyelidiki korupsi dan kerugian Negara dalam bail out bank century,”katanya.
HMI juga menyerukan kepada seluruh elemen gerakan untuk bersama-sama turun ke jaan. Hal itu merupakan bentuk dukungan atas penuntasan kasus bank century hingga tuntas dengan seadil-adilnya.
Sementara itu Wahab Hasyab, Jumaidi dan Gusrizal meminta lsm dan mahasiswa untuk bersama-sama menyuarakan penuntasan kasus bank century. Dewan ini juga menyatakan kalau kasus bank century merupakan perampokan yang terorganisir.
“Dewan akan mendukung aksi mahasiswa atau LSM lainnya untuk turun kejalan guna mendesak aparat terkait dalam penuntasan kasus bank century tersebut. Mari sama-sama dorong aparat hukum guna mengusut tuntas kasus perampokan uang rakyat ini,”kata Gusrizal. ruk (Berita ini sudah naik di HU batak Pos edisi cetak).
Desak KPK : HMI Jambi melakukan unjukrasa di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Kamis (3/12). HMI dan dewan meminta kasus bank century diusut tuntas dan mencopot Sri Mulyani dan Boediono. Foto batak pos/rosenman manihuruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar