Jambi, Batak Pos
Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin menolak rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) akhir Mei ini. Kenaikan BBM saat ini belum tepat karena kondisi ekonomi masyarakat masih jauh dari harapan. Keterpurukan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya kaum tani tambah buruk akibat dampak kenaikan BBM.
Gubernur Jambi juga meminta keadilan Pemerintah Pusat soal bagi hasil minyak dan gasbumi (Migas) yang dieksplorasi di wilkayah Provinsi Jambi. Pembagian hasil migas antara pemerintah pusat dengan daerah masih cukup jauh berbeda.
Hal itu ditegaskan Zulkifli Nurdin kepada wartawan di Jambi usai menghadiri acara Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Jambi yang akan dilaksanakan pada 17- 24 Mei 2008 di Kabupaten Batanghari, Senin (19/5).
Menurutnya, sosialisasi kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pusat berdampak buruk dan mengundang aksi sejumlah elemen masyarakat. Para spekulan BBM juga kini banyak beraksi untuk menimbun BBM. Sedangkan harga BBM ditingkat pengecar mencapai Rp 10.000 per liter.
Disebutkan, pemerintah pusat harus menunda kenaikan BBM menunggu ekonomi masyarakat stabil. Rencana program Bantuan Langsung Tunai (BLT) plus yang dilakukan pemerintah untuk membantu rakyat miskin dinilai kurang mendidik rakyat untuk mandiri.
Sementara itu, pengamatan Batak Pos di sejumlah Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Jambi antrian kenderan untuk memperoleh BBM sudah marak. Bahkan hampir disetiap SPBU antrian hingga ke badan jalan raya hingga satu kilo meter. Polisi juga berjaga-jaga disejumlah SPBU seperti SPBU Koni, Talangbanjar, Simpang Rimbo untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar