Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi. |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi H.Zumi Zola
menegaskan bahwa manajerial Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher harus
segera dievaluasi. Zola berpesan, jangan ada lagi masyarakat, calon pasien,
lambat ditanganinya, atau apotek tidak ada obatnya. Tadi, untuk demam berdarah
saja tidak ada obatnya, padahal ini kan penyakit yang setiap tahun ada, apalagi
di musim hujan seperti ini.
Ungkapan itu ditegaskan Zumi Zola kepada jajaran RSUD Raden
Mattaher maupun kepada para wartawan saat kunjungan dan peninjauan di RSUD
Raden Mattaher, Kamis (18/2) sore.
“Ini rumah sakit provinsi kebanggan kita. Maka
jadikanlah kebanggan itu menjadi pelayanan yang terbaik yang bisa kita berikan
kepada masyarakat. Jadi saya tidak mau ada lagi laporan bahwa rumah sakit ini
lambat melayani masyarakat. Rumah sakit ini tidak punya obat. Saya tidak mau
dengar itu lagi. Kalau ada seperti itu, saya akan cari tau siapa, nanti akan
saya tindak,” ujar Zumi Zola.
Dalam peninjauan ke RSUD Raden Mattaher tersebut, Zumi Zola
melihat perawatan beberapa pasien, meninjau beberapa ruangan, meninjau apotek,
melihat beberapa peralatan medis dengan teknologi canggih.
Kemudian meninjau gedung baru rumah sakit yang masih dalam
proses pembangunan hingga membesuk dr. Hanif, salah seorang dokter RSUD Raden
Mattaher yang sedang dirawat karena sakit. Zola juga mengadakan dialog singkat
dengan jajaran manajemen dan beberapa orang dokter RSUD Rasen Mattaher.
“Saya banyak mendengar keluhan tentang pelayanan di rumah
sakit ini. Oleh karena itu, saya datang hari ini, duduk bersama para dokter,
untuk menerima keluh kesah mereka. Pada intinya, keluh kesah ini, kita carikan
solusi, untuk dapat meningkatkan pelayanan, khususnya kesehatan kepada
masyarakat,” ujarnya.
Kata Zola, dimanajemennya ini harus dievaluasi. “Saya minta
juga masalah pelayanan, masalah pengaturan dananya, masalah pelayanan dari para
dokter dan para perawatnya. Silahkan, siapa yang memang bagus, memang itu yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Kalau tidak, kalau dia malas, buat apa dia ada di
sini. Karena buat apa banyak pegawai di sini tetapi tidak bermanfaat. Kalau
kita bisa saving dari dan tenaga kerjanya misalnya, dana itu bisa kita gunakan
untuk yang lain, sehingga obat ada,” kata Zola.
“Tadi ada dokter mengatakan bahwa peralatan kerja yang
kecil-kecil aja tidak ada di sini. Seharusnya ini yang menjadi prioritas.
Kebijakan seperti ini yang akan dirubah. Lebih pada pelayanan kepada
masyarakatnya. Saya juga melihat, kita sudah ada pembangunan gedung yang megah.
Oke itu kita lanjutkan, tetapi akan saya rubah. Prioritas lebih pada apa yang
dibutuhkan para dokter ini ketika merawat, misalkan melakukan operasi. Apa yang
dibutuhkan, jangan sampai nanti kita merujuk ke tempat lain,” jelas Zola.
Saat ditanya soal pembangunan gedung yang baru di RSUD
Raden Mattaher, Zola menyatakan bahwa dirinya menyambut baik pembangunan gedung
baru di rumah sakit tersebut. Namun dia menekankan bahwa yang harus dibenahi
adalah yang paling prioritas, seperti peralatan yang dibutuhkan paramedis dalam
menjalankan tugasya dalam mengobati pasien.
“Tadi kan para dokter mengatakan masih banyak butuh
fasilitas untuk menunjang kinerja beliau-beliau itu, itu yang seharusnya
menjadi fasilitas. Primer, sekunder, tersier, itu mesti dibagi, mana yang jadi
prioritas, sekarang primernya dulu, baru nanti kita naik, dan seterusnya naik
lagi (sekunder dan tersier),” kata Zola.
Menanggapi tenggat waktu evaluasi, Zola mengemukakan, evaluasi
akan sudah ada aturannya, dari BPK dan sebagainya pertanggungjawabannya
bagaimana, kita ikuti aja, kalau saya maunya secepatnya. Karena pelayanan
kesehatan masyarakat berhubungan dengan nyawa manusia, tegas Zola.
Zola juga meminta jajaran RS Raden Mattaher untuk
menggunakan kriteria Ombudsman untuk pelayanan kepada masyarakat. Yang
jelas pelayanan dan manajerial RS Raden Mattaher harus ditingkatkan. “Kalau
memang menjadi kebanggaan Provinsi Jambi, maka jadilah kebanggan Provinsi Jambi
dengan bekerja keras,” kata Zola. (Asenk Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar