Jambi, Bute Ekspres
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri Agus terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sulam dan bordir Jambi. Kini Dekranasda Provinsi Jambi bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi mengadakan Pelatihan Sulam dan Bordir.
Ketua Dekranasda Provinsi Jambi membuka pelatihan itu bertempat di Aula Gedung Dekranasda Provinsi Jambi, Thehok, Kota Jambi, Jum’at (21/6/13). Menurut Hj. Yusniana, Dekranasda Jmabi merupakan lembaga independen dan wadah berhimpunnya segenap pemangku kepentingan seni kerajinan.
Disebutkan, sebagai salah satu organisasi nirlaba yang menghimpun pecinta dan peminat seni, tentunya Dekranasda harus mampu memayungi dan mengembangkan produk kerajinan serta mengembangkan usahanya.
“Disamping itu, Dekranasda juga harus mampu berupaya untuk meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian besar merupakan kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM),”ujar Hj. Yusniana.
Menurut Hj.Yusniana, Dekranasda perlu meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, untuk memajukan dan meningkatkan pengrajin dan pelaku bisnis UMKM.
“Hal ini dilakuan mengingat produk dan kerajinan kita, tidak akan mampu bersaing dan berprestasi secara nasional dan internasional, tanpa adanya kemitraan yang baik, terutama dalam peningkatan keterampilan dan nilai tambah atau kualitas produk yang dihasilkan,” tutur Hj.Yusniana.
Pentingnya peserta latihan untuk menularkan ilmu yang didapat dari pelatihan kepada para pengrajin lainnya sangat perlu mengingat keterbatasan Dekranasda dalam melakukan pembinaan dan pelatihan, baik dari sisi pendanaan maupun dari sisi SDM yang akan memberikan pelatihan.
Mengenai motif untuk sulaman dan bordir, yakin pasti ada motif-motif khas Jambi yang bisa dikembangkan dan dimodifikasi. Hj.Yusniana mengharapkan agar sulaman dan bordir Jambi dapat menjadi tuan rumah di daerah sendiri.
Ketua Panitia Pelaksana, Sunawati, menyampaikan, tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan para perajin guna meningkatkan kualitas sulaman dan bordiran, yang selanjutnya diharapkan dapat menggerakkan ekonomi keluarga, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Sunawati mengungkapkan, Jambi memiliki warisan seni menyulam yang sangat indah, diantaranya Celana Panjang Sultan Thaha yang bersulam dan motif bunga kangkung dan daun pakis, dan ada juga kain tutup dalamak bersulam kaca yang sangat indah yang bisa dilihat di Museum Siginjai Jambi.
Disebutkan, jumlah peserta pelatihan sulam dan bordir yang dilaksanakan selama 7 hari, tanggal 21 sampai 27 Juni 2013 ini 45 orang, 30 orang peserta pelatihan menyulam berasal dari kabupaten/kota se Provinsi Jambi, dan 15 orang peserta pelatih bordir, dengan materi Aneka Sulaman Benang Emas dan Pengembangan Desain Bordir.
Kata Sunawati, instruktur Sulaman Benang Emas berasal dari Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, dan instruktur bordir berasal dari Tasikmalaya. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, H. A.Zaki, para pengurus Dekranasda Provinsi Jambi, serta para undangan lainnya. Srg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar