Jambi, Batak Pos
Aksi unjukrasa di wilayah Kota Jambi sepanjang tahun 2009 lalu menurun hingga 74 persen. Tahun 2008 lalu aksi unjukrasa yang dilakukan mahasiswa, masyarakat dan petani yang menyuarakan aspirasi ketidak adilan tercatat 149 kali aksi unjukrasa. Sementara tahun 2009 tercatat hanya 49 kali unjukrasa.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jambi, AS Edy kepada wartawan, Jumat (15/1) mengatakan, pihaknya bersyukur di Jambi selama 2009 aksi unjuk-rasa berkurang sampai 74 persen.
Disebutkan, isu yang diangkat para pengunjukrasa masih didominasi isu-isu daerah seperti tentang kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Mengenai isu nasional hanya sebagian kecil.
Isu unjukrasa yang disuarakan yakni mengenai kinerja SKDP seperti proyek irigasi, masalah kehutanan dan perikanan. Pihak Sat Pol PP Provinsi Jambi berharap tahun 2010 ini angka unjuk-rasa terus menurun. Sejak awal Januari 2010 sudah tercatat aksi unjukrasa 6 kali.
Disebutkan, aksi unjukrasa dipicu buruknya kinerja setiap instansi dalam melaksanakan program kerja yang menyentuh masyarakat langsung.
“Karakter penduduk Jambi mudah dipahami. Untuk menekan angka unjuk-rasa di masa mendatang setiap SKPD harus lebih kooperatif. Bila mereka semakin tidak acuh terhadap para pendemo, akan semakin marak pula aksi unjuk-rasa,”katanya.
Menurut Edy, selama ini setiap ada aksi unjukrasa, para kepala dinas tidak mau menemui pengunjukrasa bahkan lari dari pendemo. Padahal ia mengerti masalah teknis. “Jangan kinerja gubernur terganggu hanya karena Gubernur hanya pengambil kebijakan. Kita harus faham, orang Jambi ini perlu diperhatikan,”katanya.
Disebutkan, aksi unjukrasa yang terjadi di Jambi selama 2009 berjalan damai dan jauh dari tindakan anarkis. Penyampaian aspirasi oleh pengunjukrasa sudah berjalan demokratis dan tetap pada tahan koridor hukum. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar