Jumat, 05 Juni 2009

Mampukan Putri Sumut Sabet Gelar Miss Indonesia 2009


MARIA DYER ACHSAHINTA (ACHA) SINAGA
Berharap Bisa Jadi Miss Indonesia

NANTI malam, menjadi penentu bagi Maria Dyer Achsahinta (Acha) untuk meraih mahkota Miss Indonesia. Wakil Sumatera Utara diajang Miss Indonesia 2009 ini berharap bisa menggantikan Miss Indonesia 2008 Sandra Angelia.

Malam final Miss Indonesia 2009, yang digelar di JCC Pleanary Hall Senayan Jakarta, Jumat (5/6/2009) disiarkan secara live (langsung) di RCTI pukul 21.00 WIB. Malam itu 30 finalis dari 30 provinsi siap bertarung menjadi yang terbaik termasuk Acha Sinaga.

“Jika Tuhan mengizinkan, harapan saya tentu menjadi Miss Indonesia 2009,” ujar Acha kepada BATAKPOS di sela-sela acara Malam Persahabatan Miss Indonesia 2009 di Hard Rock CafĂ© Jalan M Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2009).

Selain gelar Miss Indonesia, para finalis juga memperebutkan gelar lain seperti, Miss Favorit, Miss Persahabatan, Miss Kulit Tercantik, Miss Rambut Terindah, Miss Tubuh Sehat dan Miss Sporty. Acha mengaku sangat ingin menyabet salah satu gelar bergengsi. Terutama gelar Miss Indonesia.

Bagi dara kelahiran 30 Juni 1989 ini menyabet gelar Miss Indonesia berarti membawa nama Sumatera Utara di ajang nasional maupun Internasional. Selain membawa nama Sumut, Acha juga ingin membawa nama keluarga dan suku Batak. “Terus terang saya merasa bangga dilahirkan sebagai orang Batak, makanya saya ingin memberikan sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini terhadap keluarga dan orang-orang Batak,” ujar wanita cantik ini.

Karena itu Acha memohon dukungan semua pihak terlebih masyarakat Sumatera Utara, berupa doa, poling SMS maupun mengerahkan massa saat malam final yang akan digelar nanti malam.

Maklum saja pemilik tinggi 171 sentimeter dengan berat 54 kg ini harus bersaing ketat dengan peserta dari berbagai daerah seperti, Manado, Makassar, Medan, Semarang, Padang, Bangka Belitung, Denpasar, Surabaya, Bandung, Jakarta, NTT, Yogjakarta hingga Papua.

“Saya akui saingannya memang cukup berat. Tapi saya berusaha semaksimal mungkin mengerahkan segala kemampuan yang ada,” ucapnya.

Sebagai wanita berdarah Batak, Acha ingin sekali berbagi dengan wanita-wanita Batak yang ada di bumi Indonesia. Ia berharap wanita Batak bisa diperhitungkan di manapun ia berada, termasuk di mata internasioanl. “Saya rasa memang sudah saatnya kita tampil,” katanya.

Kangen Keluarga
Maria Dyer Achsahinta br Sinaga merupakan putri kedua dari pasangan Pdt Jaliaman Sinaga dan Pdt.Marilynda br Sumbayak. Acha adalah putri Simalungun tulen, karena ayahnya lahir di Desa Tinggi Saribu, Kecamatan Merek Raya dari pasangan St J Iskander Sinaga dan Hormianna br Sumbayak.

Sementara ibunya adalah anak kedua dari pasangan St MS. Sumbayak dan Hormainta br Purba yang memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap Simalungun. Bahkan perkumpulan Simalungun di Surabaya awalnya dirintis oleh St MS Sumbayak.

Acha melewati masa kecilnya dibeberapa kota. Saat berusia enam bulan ia pindah ke Surabaya. Dan diusia tiga tahun ia tinggal di Hong Kong bersama kedua orangtuanya.

Di Hong Kong Acha sempat bergabung di Sekolah Internasional, kemudian melanjutkan ke Sekolah Indonesia-Hong Kong. Usia enam tahun, ia kembali ke Indonesia. Kelas 2 SD dijalaninya di Batu Malang, Jawa Timur. Selanjutnya ia pindah ke Jakarta, dan hingga saat ini sedang menekuni bidang Mass Communication di London Scool of Public Relations pada semester 6 Jakarta.

Saat terpilih menjadi wakil Sumut, Acha mengaku sekadar iseng. Awalnya 28 April 2009 ia coba mengirim curriculum vitae lewat email ke panitia ajang Miss Indonesia 2009. Di luar dugaan ia bisa menyisihkan 1.500 peserta. Setela resmi terpilih, pada 24 Mei 2009, Acha harus mengikuti proses dan aturan yang telah ditetapkan oleh panitia.

Salah satunya bersedia dikarantina. “Saya sempat stres karena harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Saya juga dilarang pegang handphone, kecuali pada jam-jam tertentu. Makanya kalau kangen dengan keluarga paling saya berdoa,” tuturnya.

Meskipun begitu, Acha mengaku senang sebab ia banyak mendapatkan pelajaran selama dikarantina. Seperti pelajaran koreografi, presenter dan merawat kecantikan. Acha sendiri memiliki latar belakang sebagai model dan main dibeberapa film televisi (FTV). Selama mengikuti audisi dan karantina, Acha mendapat suport dari semua pihak. Terutama dari keluarga besar dan teman-teman, termasuk dari sang pacar.

“Ia juga selalu mendukung saya,” katanya malu-malu. rom. (Dikutip dari www.batakpos-online.com edisi Jumat 5 Juni 2009.)

Tidak ada komentar: