Rabu, 03 Juni 2009

Perluasan Bandara Sultan Thaha Jambi Mendesak

Jambi, Batak Pos

Penambahan panjang landasan pacu serta perluasan tempat parkir pesawat di Bandara Sulthan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi, kini mendesak. Frekuensi penerbangan dari dan ke bandara STS Jambi kian hari kian meningkat. Posisi bandara yang berada ditengah pemukiman penduduk menjadi perhatian serius pihak terkait.

Kepala Bandara Sulthan Thaha Jambi, Kepala Bandara Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, Basuki Mardianto SE MM kepada Batak Pos di Jambi Senin (01/6) mengatakan, pada saat tertentu, seperti pada musim haji, penerbangan dari dan ke Bandara Sulthan Thaha Jambi sangat padat.

Disebutkan, demikian juga saat menjelang dan sesudah lebaran serta liburan sekolah. Pada saat menjelang lebaran tahun lalu, pernah pesawat mendarat mencapai 17 kali sehari.

“Bandara STS Jambi kini hanya memiliki tempat parkir pesawat (apron) seluas 298 x 76 meter dan bisa menampung parkir empat pesawat sejenis Boeing 737 seri 200. Adapun panjang landas pacu (run way) hanya 2.000 meter dengan lebar 30 meter dan maksimal bisa didarati pesawat sejenis Boeing 737-200 dan sekelasnya,”katanya.

Menurut Basuki Mardianto, pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar lapangan parkir pesawat ditambah 80 meter x 76 meter lagi. Dengan panjang landasan Bandara STS Jambi hanya 2.000 meter, pesawat yang mendarat terbatas, hanya Boeing 737-200 atau sejenisnya dengan kapasitas 124-126 tempat duduk.

Disebutkan, dari Bandara STS Jambi kini ada 10 penerbangan sehari yang dilayani enam maskapai penerbangan, yaitu Mandala Air tiga kali, menggunakan Boeing 737-200. Lainnya Batavia Air dan Sriwijaya Air, Lion Air, Riau Air dan Garuda Indonesia Air masing-masing dua kali per hari.

Pada 2008 lalu telah dilakukan perpanjangan landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.220 meter atau penambahan sepanjang 220 meter yang menelan dana Rp9 miliar.

Selanjutnya pada 2009 ini akan dibangun terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang di atas areal dua hektar yang akan menelan dana Rp32 miliar dengan fasilitas lengkap seperti bandara lainnya di Indonesia yang sudah bertaraf internasional.

Secara terpisah, Faisal, seorang penumpang menjawab Batak Pos mengatakan, landasan pacu Bandara STS Jambi terlalu pendek, tidak cocok lagi dengan peningkatan dan pertumbuhan lalu lintas udara ke Jambi.

“Landasan pacu harus secepatnya diperpanjang untuk mengimbangi pesatnya peningkatan penumpang, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jambi," kata Faisal. ruk

Tidak ada komentar: