Jambi, Batak Pos
Sampah dan sanitasi hingga kini masih menjadi persoalan serius yang harus dihapadi Pemerintah Kota Jambi. Mengatasi sampah yang kian hari menjadi persoalan dan sanitasi buruk yang berkepanjangan harus segera dituntaskan Pemerintah Kota Jambi dibawah kepemimpinan dr Bambang Supriyanto-Sum Indra.
Program prioritas Walikota Jambi yakni menuju Kota Jambi bersih dan menjadi target mendapatkan Adipura. Namun hingga kini tujuan kesana masih terjadi ganjalan yakni persoalan sanitasi dan sampah yang bertumpuk dimana-nama khususnya pemukiman penduduk.
Demikian dikatakan Ketua DPRD Kota Jambi, Zulkifli Somad disela-sela Rapat Paripurna DPRD Kota Jambi dalam rangka HUT Pemerintahan Kota Jambi ke 63, Senin (18/5). Menurutnya, sanitasi dan sampah persoalan serius Kota Jambi saat ini.
Menurutnya, persoalan subsektor persampahan Kota Jambi belum memiliki strategi pengelolaan sampah berskala kota, sehingga pengelolaan sampah dilakukan secara parsial.
“Sampah sering dibuang di sembarang tempat, di tempat terbuka, dan badan air dan tidak dibuang di TPS yang tersedia, baik di lingkungan permukiman maupun kawasan perdagangan. Masyarakat tidak membuang sampah ke TPS sesuai jadwal karena jadwal pengambilan sampah tidak selalu sesuai dengan jadwal kebiasaan masyarakat membuang sampah,”katanya.
Disebutkan, kurangnya ritasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA, pemulung sering tidak merapikan lagi sampah setelah mencari barang-barang sisa, program peran serta masyarakat untuk melakukan kegiatan Reduce-Reuse Recycle (3R) masih belum tersosialisasikan sehingga pengurangan volume sampah dari sumbernya belum teratasi.
Menurut Zulkifli Somad, Pemerintah Kota Jambi segera memiliki strategi pengelolaan sampah skala kota yang komprehensif. Tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan.
"Solusi lain yakni masyarakat membuang sampah ke TPS sesuai jadwal pengangkutan sampah. Ritasi pengangkutan sampah ditambah sehingga tidak ada lagi sampah yang tertinggal di TPS. Pemulung ikut bertanggung jawab atas kerapian TPS atau tempat penampungan sampah yang menjadi tempatnya mencari barang bekas,"katanya.
Sementara itu Walikota Jambi, dr Bambang Priyanto dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengakui kalau sampah dan sanitasi masih menjadi persoalan Pemerintah Kota Jambi.
"Namun demikian Pemerintah Kota Jambi telah mengambil alih dari pihak swasta dalam pengelolaan sampah. Pemerintah Kota Jambi juga melakukan percontonhan ke Kota Palembang Sumatera Selatan terkait dengan pengelolaan sampah dan sanitasi. Sedikit demi sedikit Kota Jambi sudah tampak bersih,"katanya.
Disebutkan, Pemerintah Kota Jambi juga telah menaikkan upah pekerja pengangkut sampah dan petugas kebersihan lainnya mulai Maret 2009 lalu. Kalau sebelumnya pihak ketiga memberi upah pekerja Rp 350 ribu perbulan kini sudah menjadi Rp 700 ribu. Kemudian supir truk sampak kini menjadi Rp 1,5 juta dari Rp 700 ribu per bulan. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar