Jambi, Batak Pos
Hingga kini pencemaran air sungai Batanghari oleh merkuri akibat penambangan emas tanpa izin (PETI) dan pencemaran logam berat dari penambangan pasir di Sungai Batanghari semakin mengancam kesehatan warga Kota Jambi. Warga Kota Jambi masih mengandalkan Sungai Batanghari sebagai sumber air bersih sehingga ancaman itu sulit dihindari.
Kondisi air Sungai Batanghari lambat laun bertambah tercemar. Selain praktik PETI dan penambangan pasir, pencemaran lingkungan juga disebabkan masih maraknya warga yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari membuang limbah rumah tangga ke sungai.
Demikian dikatakan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Jambi, H Rusli K Siregar kepada Batak Pos, Minggu (03/5). Menurutnya, pencemaran merkuri akaibat maraknya PETI dan penambangan pasir harus segera dihentikan.
Banyaknya warga yang membuang limbah rumah tangga termasukbuang air besar (wc) membuat air sungai Batanghari semakin tercemar. Warga yang bermukim di DAS Batanghari dihimbau untuk tidak membuang limbahnya ke sungai.
Disebutkan, program “Sungai Batanghari Bersih” yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jambi sejak tahun 2006 lalu, hingga kini belum terasa manfaatnya. Pemerintah Provinsi Jambi juga diminta untuk serius menjalankan pro lingkungan seperti program tersebut.
Secara terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Ir Agus Sunara mengatakan, pihaknya mengakui kalau kondisi air Sungai Batanghari tercemar merkuri dan logam berat. Produksi air PDAM yang bahan bakunya berasal dari Sungai Batanghari belum bisa dipastikan bebas pencemaran merkuri dan logam berat.
“Perusahaan air minum setempat tidak pernah meneliti kadar merkuri dan logam berat dalam air yang mereka produksi. Penelitian tidak dilakukan karena perusahaan air minum setempat tidak memiliki alat pengukur pencemaran merkuri dan logam berat,”katanya.
Dikatakan, saat ini sedang berkembang informasi mengenai adanya pencemaran merkuri dan logam berat yang terkandung dalam air produksi PDAM setempat karena bahan baku air minum di kota itu bersumber dari air Sungai Batanghari.
Pencemaran merkuri itu berasal dari PETI dan penambangan pasir yang hingga kini masih marak di Sungai Batanghari. Informasi itu mulai meresahkan para pelanggan air minum di kota itu. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar