Jambipos, Jambi-Dia berusaha jongkok dan
membungkuk dalam kondisi fisik yang sudah tua dan sakit, lalu menaruh batu-bata
di galian berbentuk salib di depannya. Sebelum menaruh semen di atas batu-bata
tersebut, sejenak Dia menutup mata dengan tangan kiri sembari menangis. Kemudian
Dia mengambil semen menggunakan sendok semen dan menaruhnya di atas batu-bata
yang terletak di dalam galian berbentuk salib tersebut. Polesan semen yang
ditaruhnya di atas batu-bata tersebut pun tampak cukup rapi.
Demikianlah St Raja Kumpul (RK)
Purba Pakpak melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Batak
Karo Protestan (GBKP) Jambi di komplek gereja Kotabaru, Kota Jambi, Minggu
(16/06/2019) siang yang juga bertepatan dengan HUT Ke 69 Istri tercinta Inang P
Sitepu.
St RK Purba yang merupakan mantan
Pengantar Jemaat (Ketua Majelis Jemaat) GKPS Jambi selama 13 tahun turut
melakukan peletakan batu pertama gedung gereja GBKP Jambi tersebut mewakili
undangan dan penatua senior yang selama ini juga turut mendukung pelayanan dan
pembangunan GBKP di Jambi.
Kehadiran St RK Purba pada
peletakan batu pertama pembangunan GBKP Jambi tersebut ternyata menjadi
pengabdian terakhirnya dalam pelayanan
gereja. Pada hari Senin (17/06/2019) Pukul 18.20 WIB di RS Siloam Kota Jambi,
St RK Purba yang selama ini menjadi tulang punggung pembangunan GKPS di Jambi
pergi untuk selamanya.
“Ompung” orang Jambi tersebut meninggalkan isteri (inang), P Br Sitepu, lima orang anak (satu putra, empat putrid), seorang parumain dan empat orang hela dan 12 orang cucu.
“Ompung” orang Jambi tersebut meninggalkan isteri (inang), P Br Sitepu, lima orang anak (satu putra, empat putrid), seorang parumain dan empat orang hela dan 12 orang cucu.
In Memoriam 1 Tahun St RK Purba
Pakpak (Senin 17 Juni 2019 Pukul 18.20 WIB-Rabu 17 Juni 2020). Ketokohannya selalu
dikenang bagi yang mengenalnya. St RK Purba Pakpak salah satu tokoh Putra
Simalungun Pekabaran Injil di Tanah Melayu Jambi.
Sangat Melekat
Sosok St RK Purba memang sangat
melekat dalam perkembangan GKPS dan beberapa gereja di Jambi. Kiprah dan
kontribusinya dalam pembangunan dan pengembangan pelayanan GKPS di Jambi cukup
banyak.
St RK Purba yang lahir di Desa
Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, 12 Februari
1939 termasuk seorang dari tujuh tokoh Simalungun Kristen di Jambi yang turut
mendirikan GKPS Persiapan Jambi di Kota Jambi Maret - April 1983.
Peranan St RK Purba dalam
pembangunan gedung Gereja GKPS Jambi sangat besar ketika Dia diangkat menjadi
Seksi Dana Panitia Pembangunan Gedung GKPS Jambi 1984 – 1986. St RK Purba yang
menikah dengan Inang P Br Sitepu asal Kabanjahe, Karo, Sumut menjadi penopang
utama kebutuhan dana pembangunan GKPS Jambi.
Setelah gedung Gereja GKPS Jambi
di Kotabaru, Kota Jambi diresmikan Minggu, 27 April 1986 bersamaan dengan
persemian GKPS Persiapan Jambi menjadi GKPS Jambi, St RK Purba tetap konsisten
berkiprah atau berkontribusi dalam pembangunan gereja di Jambi, khususnya GKPS
Jambi.
Tidak hanya itu. Pengembangan
Pekabaran Injil (PI) GKPS di Jambi dan Sumatera Selatan pun terus diperluas
setelah St RK Purba masuk jajaran Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Jambi. Ketika St
RK Purba menjadi Wakil Pengantar Jemaat GKPS Jambi periode 1990 – 1995
mendampingi Pengantar Jemaat GKPS Jambi periode tersebut, St Ir Karesman (K)
Saragih, pendirian GKPS Persiapan di wilayah Kabupaten Bungo – Tebo dan
Sarolangun – Bangko pun dijajaki. Akhirnya GKPS Persiapan Muarabungo, Kabupaten
Bungo pun berdiri tahun 1990.
Selanjutnya setelah St RK Purba
menjadi Pengantar Jemaat GKPS Jambi 1992 – 1995 pergantian antar waktu (PAW)
menggantikan St K Saragih yang pindah ke Bogor, Jawa Barat, beberapa gereja
GKPS di Kabupaten Bungo – Tebo, Sarolangun – Bangko dan Sumatera Selatan pun
pun berdiri. Di Kabupaten Tebo berdiri GKPS Persiapan Sukmakmur, GKPS Persiapan
Sumbersari, GKPS Persiapan Bangko, Kabupaten Sarolangun – Bangko dan GKPS
Palembang, Sumatera Selatan.
Pada masa tugas St RK Purba
sebagai Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Jambi 1990 – 1995, GKPS Resort Jambi pun
berdiri. GKPS Resort Jambi pun diresmikan pada hari Minggu, 13 Oktober 1991
oleh Ephorus GKPS Pdt Jas Damanik, STh. St RK Purba kala itu pun menjadi
Perutusan Synode Bolon GKPS Resort Jambi.
Hingga St RK Purba mengakhiri
masa tugas sebagai Pengantar Jemaat GKPS Jambi dan Perutusan Synode Bolon GKPS
Jambi tahun 2005, perkembangan pembangunan dan PI di Jambi dan Sumatera Selatan
cukup pesat.
Dukungan St RK Purba dan keluarga dalam pembangunan GKPS di Jambi hingga ke GKPS Resort Palembang selama mengemban tanggung jawab sebagai Pengantar Jemaat GKPS Jambi dan Perutusan Synode Bolon GKPS Resort Jambi cukup besar.
Dukungan St RK Purba dan keluarga dalam pembangunan GKPS di Jambi hingga ke GKPS Resort Palembang selama mengemban tanggung jawab sebagai Pengantar Jemaat GKPS Jambi dan Perutusan Synode Bolon GKPS Resort Jambi cukup besar.
Setelah mengakhiri masa tugas
sebagai Pengantar Jemaat GKPS Jambi dan Perutusan Synode Bolon GKPS Jambi
Februari 2005 dan memasuki masa purna bakti sebagai Sintua (St) GKPS, Minggu,
24 April 2005, St RK Purba tetap konsisten memberikan sumbangan dana dan
pemikiran dalam pembangunan GKPS Jambi.
St RK Purba memberikan kontribusi
besar dalam pembangunan rumah Pendeta GKPS Jambi, Gedung Sekolah Minggu GKPS
Jambi dan GKPS Tanah Kanaan.
Bertepatan dengan HUT ke-30 GKPS Jambi, 28 April
2013, Keluarga St RK Purba/P Br Sitepu menyumbangkan satu unit kendaraan
(mobil) inventaris GKPS Resort Jambi dan dana pembangunan Gedung Sekolah Minggu
GKPS Jambi.
Kemudian bertepatan dengan HUT
ke-75 St RK Purba, 12 Februari 2014, Keluarga mereka juga menyumbangkon buku
tata ibadah sekitar 600 eksemplar untuk GKPS Jambi dan GKPS Tanah Kanaan Jambi.
Sedangkan bertepatan dengan HUT
ke-80, 12 Februari 2019, Keluarga St RK Purba/P Br Sitepu menyumbangkan dana
pembangunan gedung Sekolah Minggu GKPS Jambi sebesar Rp 60 juta.
Padahal kala itu St RK Purba sudah dalam kondisi sakit dan berobat intensif. Dalam rangka syukuran HUT ke-80 tersebut juga, Keluarga St RK Purba mengadakan ibadah khusus secara oikumenis di Hotel Aston Jambi, Sabtu (16/02/2019) malam.
Padahal kala itu St RK Purba sudah dalam kondisi sakit dan berobat intensif. Dalam rangka syukuran HUT ke-80 tersebut juga, Keluarga St RK Purba mengadakan ibadah khusus secara oikumenis di Hotel Aston Jambi, Sabtu (16/02/2019) malam.
Pada kesempatan tersebut turut
diundang warga jemaat GKPS Jambi, GKPS Tanah Kanaan, GBKP Jambi, warga jemaat
beberapa gereja di Jambi dan para rohaniawan (Pendeta dan Diaken) berbagai
gereja.
Tak ketinggalan, Keluarga St RK Purba juga kala itu menyuguhkan hiburan
kepada warga Kristen yang hadir dengan menghadirkan grup artis Batak Jakarta,
Erick Sihotang dan Tio Fanta Pinem.
Beberapa hari sebelum tutup usia,
St RK Purba yang sudah setahun lebih sakit juga masih menyempatkan diri
mengantarkan berkas pengurusan izin pembangunan GKPS Tanah Kanaan Kota Jambi ke
rumah Wali Kota Jambi, Syarif Fasha awal Mei 2019.
Pada masa hidupnya, St RK Purba
juga tak lupa membangun gereja GKPS di kampung halamannya, Hinalang. GKPS
Hinalang yang dibangun St RK Purba diresmikan hari Minggu, 7 September 2008
bertepatan dengan Jubileum 100 Tahun GKPS Hinalang.
Jenazah St RK Purba pun terakhir disemayamkan (mendapatkan paragendaon) di GKPS Hinalang, Kamis (20/06/2019) sebelum dimakamkan di Desa Hinalang.
Jenazah St RK Purba pun terakhir disemayamkan (mendapatkan paragendaon) di GKPS Hinalang, Kamis (20/06/2019) sebelum dimakamkan di Desa Hinalang.
Kesan Mendalam
Besarnya kiprah dan kontribusi St
RK Purba dalam pembangunan Gereja, pembangunan seni – budaya Batak, khususnya
Simalungun serta pembangunan di Kota Jambi meninggalkan banyak kesan mendalam
bagi berbagai kalangan.
Mantan Pendeta GKPS Resort Jambi,
Pdt John Ricky R Purba, STh, MSi pada ibadah dan upacara adat Sayur Matua St RK
Purba di Karya, Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (19/06/2019) mengatakan, St RK
Purba termasuk sosok pelayan gereja dan pengusaha yang rendah hati. Dia
senantiasa ramah, terbuka dan tidak pernah berat hati menolong warga gereja dan
para rohaniawan dari berbagai gereja.
“Kiprah dan bantuan St RK Purba
dalam pembangunan GKPS Jambi selama saya bertugas di Jambi 2006 – 2012 sangat
besar. Pak St RK Purba benar-benar sosok warga gereja, pelayan dan pengusaha
yang rendah hati,”katanya.
Hal senada juga diakui Pendeta
GKPS Resort Jambi, Pdt Riando Tondang, STh. Menurut Pdt Riando Tondang, STh
yang juga putra Hinalang, perhatian St RK Purba terhadap dirinya sejak datang
ke Jambi cukup besar. Perhatian tersebut bukan hanya dalam bentuk sibere-bere
(pemberian), tetapi juga dalam tegur sapa.
“Ketika saya berobat di Jakarta
selama satu bulan, Mei – Juni, Pak St RK Purba lah yang paling sering
menelepon, menanyakan kondisi kesehatan saya. Padahal Dia pun dalam kondisi
sakit juga. Luar biasa perhatian Pak St RK Purba terhadap para pelayan gereja,
bukan hanya pendeta GKPS, tetapi juga pendeta gereja lain,”katanya.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha
sendiri pun memiliki kesan mendalam terhadap St RK Purba. Ketika menyampaikan
sambutan pada acara adat Sayur Matua St RK Purba tersebut, Syarif Fasha
mengatakan, St RK Purba merupakan sosok orang tua dan pengusaha yang rendah
hati dan peduli terhadap generasi muda.
St RK Purba, katanya, selalu
memberikan nasehat kepada orang-orang muda, termasuk Syarif Fasha agar bekerja
keras, optimis, rendah hati, peduli sesama dan jujur.
St RK Purba termasuk salah satu putra terbaik Jambi yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kota Jambi. St RK Purba tidak hanya peduli terhadap Simalungun dan GKPS, tetapi juga peduli terhadap umat Muslim, Toba, Karo, Batak dan etnis lainnya.
St RK Purba termasuk salah satu putra terbaik Jambi yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kota Jambi. St RK Purba tidak hanya peduli terhadap Simalungun dan GKPS, tetapi juga peduli terhadap umat Muslim, Toba, Karo, Batak dan etnis lainnya.
“Sebagai seorang pengusaha minyak
dan gas yang sukses, St RK Purba cukup banyak membantu Pemerintah Kota Jambi
dan Pemerintah Provinsi Jambi.
Selain memberikan kontribusi pajak yang cukup besar, perusahaan St RK Purba juga memberikan sumbangan bagi pembangunan Jambi dengan menampung cukup banyak pekerja putra daerah Jambi,”ujarnya.
Selain memberikan kontribusi pajak yang cukup besar, perusahaan St RK Purba juga memberikan sumbangan bagi pembangunan Jambi dengan menampung cukup banyak pekerja putra daerah Jambi,”ujarnya.
Menurut Syarif Fasha, kedekatan
Dia dengan St RK Purba membuatnya sangat hormat terhadap St RK Purba. Karena
itu Syarif Fasha selalu memanggil St RK Purba, Ompung.
“Hanya St RK Purba yang saya
panggil Ompung dari kalangan warga Batak di Jambi. Itu karena sosok St RK Purba
memang sangat arif, peduli dan rendah hati. St RK Purba menjadi salah satu soko
guru bagi saya dalam berkiprah di dunia usaha dan biroraksi saat ini,”katanya.
Syarif Fasha mengatakan masih
punya “hutang” terhadap St RK Purba. Beberapa hari sebelum meninggal, Ompung St RK Purba datang ke rumah
mengantarkan berkas pengurusan izin Gereja GKPS Tanah Kanaan Jambi.
“Saya berjanji pengurusan izin
tersebut akan saya tuntaskan palinglambat satu bulan ini,”katanya. Selamat
jalan Ompung St RK Purba. Jasa-jasa mu tidak akan kami lupakan.
Puji Tuhan, Wali Kota Jambi H DR
Syarif Fasha ME menyerahkan secara simbolis Surat Ijin Beribadah dari Forum
Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi dan Surat Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Tanah Kanaan Jambi,
Lorong Penerangan, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
Penyerahan secara
simbolis dilaksanakan di Rumah Dinas Wali Kota Jambi kepada Keluarga Besar
(Alm) St RK Purba Pakpak yang diterima oleh P Br Sitepu (Istri Almarhum),
Minggu (15/9/2019).
Penyerahan Surat Ijin Beribadah
dari FKUB Kota Jambi dan Surat IMB GKPS Tanah Kanaan Jambi juga disaksikan
anaknya (Alm) St RK Purba yakni Petrus H Purba, Shinta Br Haloho, Maria Purba,
Christine Purba, Pdt Riando Tondang STh.
Kemudian Pendeta GKPS Resort
Jambi Pdt Riando Tondang STh didampingi Pdt Franky D Malau STh dan Pengurus
GKPS Resort Jambi memimpin ibadah sederhana peletakan batu pertama pembangunan
GKPS Tanah Kanaan Jambi, Sabtu (28/3/2020).
Acara peletakan batu pertama ini
hanya dilaksanakan sederhana dan hanya dihadiri beberapa Majelis Gereja, karena
dalam masa darurat Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar