Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan pada kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Pemerintah Provinsi Jambi, Rika Oktavia, S STP, MA. |
BERITAKU-Jambi-Kepala
Bidang Pemberdayaan Perempuan pada kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Pemerintah Provinsi Jambi,
Rika Oktavia, S STP, MA mengungkapkan tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak di Provinsi Jambi terjadi peningkatan yang
signifikan.
Tahun
2015 tercatat 60 kasus, tahun 2016 tercatat 123 kasus dan Tahun 2017
hingga Juli sudah tercatat 37 kasus. Angka tersebut, dinilainya cukup
tinggi dan pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah
perlindungan perempuan dan anak ini. Berdasarkan kasus-perkasus, lebih
banyak kasus yang terjadi merupakan delik aduan, seperti Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT), pelecehan dan kekerasan seksual terhadap
perempuan, dan pelecehan terhadap anak.
Hal itu diungkapkan Rika Oktavia saat membuka secara resmi kegiatan
“Pelatihan Jurnalis yang Sensitif Gender dan Anak Bagi Para Jurnalis”
Jambi yang dilaksanakan di Hotel Dua Weston Jambi, Senin (10/7/2017).
Acara
itu diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (KPPPA) RI dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi
Jambi dan PWI Provinsi Jambi.(Berita Terkait: Jurnalis-Jambi-Belum-Sensitif-Gender)
Sementara
pemateri (narasumber) pada “Pelatihan Jurnalis yang Sensitif Gender dan
Anak Bagi Para Jurnalis yakni Maria Hartiningsih Wartawan Kompas
1984-2015 dan kini sebagai Praktisi Perempuan dan Lestari Nurhajati
mantan Jurnalis dan kini Aktivis Perempuan. Peserta pelatihan diikuti
sekitar 30 jurnalis Jambi dari berbagai media (Elektronik, Online dan
Cetak).
“Lewat
program “Pelatihan Jurnalis yang Sensitif Gender dan Anak Bagi Para
Jurnalis” diharapkan media di Jambi lebih menfilter pemberitaan Gender
dan kekerasan anak sehingga tidak menambah trauma bagi para korbannya,”
kata Rika Oktavia S.
Dikatakan
Rika, hasil laporan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak (P2TP2A) Provinsi Jambi merupakan unit jejaring ditingkat provinsi,
daerah kabupaten/kota, serta social volunteer (sukarelawan sosial) bagi
perlindungan perempuan dan perlindungan anak.
Dari
aparat kepolisian, organisasi perempuan, kelompok advokasi, psikolog
dan layanan kesehatan di rumah-rumah sakit menyebutkan sepanjang 2015
dan 2016 lalu, justru terjadi trend peningkatan kasus kekerasan
perempuan dan anak.
“Peningkatan kasus kekerasan psikis perempuan dan anak yang tertinggi
sampai saat ini. Lalu disusul dengan kasus kekerasan fisik, dan
pelecehan (seksual),” katanya.
Diakuinya
ada kendala selama ini, masyarakat Provinsi Jambi terutama dikalangan
kaum hawa masih beranggapan “tabu” dan “aib” untuk mengungkap soal KDRT
dilingkungan keluarganya, maupun tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak-anaknya.
Data P2TP2A soal kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga Juli 2017
tercatat 37 kasus, pihak yang melapor terbanyak adalah kasus kekerasan
seksual. Disusul kasus kekerasan psikis, dan kekerasan fisik.
“Ada
kendala, mindset (pola pikir) ditingkat masyarakat saat ini, terutama
perempuan enggan mengadukan masalahnya, atau melaporkan kasusnya. Mereka
menganggap itu, adalah aib keluarga, dan bagi mereka itu, merupakan
urusan rumah tangganya, dan sangat pribadi sehingga orang lain tidak
perlu tahu,” sebutnya.
Disebutkan,
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama kaum perempuan di
Provinsi Jambi, pihak (P2TP2A Provinsi Jambi memperkuat kapasitas
sumberdaya manusia P2TP2A di daerah kabupaten/kota, mensosialisasikan
dan melakukan pendampingan P2TP2A dalam upaya pencegahan KDRT, serta
mendukung komitmen yang terlibat dalam jejaring P2TP2A untuk lebih pro
aktif.
Rika
Oktavia S juga berjanji dengan jika Kepala OPD P2TP2A Provinsi Jambi
sudah definitif, akan melakukan kerjasama dengan pers di Jambi dalam
mensosialisasikan soal sensifitas Gender dan anak lewat
pelatihan-pelatihan atau seminar dengan Jurnalis di Jambi. (JP-Asenk Lee)
Sumber: Jambipos Online.com
Sumber: Jambipos Online.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar