Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi Mawardi (27) |
BERITAKU-Jakarta-Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi Mawardi (27)
ditangkap karena mengkonsumsi narkoba. Saat dibekuk, dia dalam kondisi
'tinggi' dan positif menggunakan sabu. Bagaimana kronologi
penangkapannya?
Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, operasi yang digelar hari Minggu (13/3) kemarin itu sempat diwarnai perlawanan. Tak hanya itu, ada juga dugaan barang bukti yang sengaja dihilangkan. Berikut kronologi kejadian seperti diceritakan Buwas dan dihimpun detikcom dari penyidik di lokasi:
Minggu (13/3) siang
Dua Tim Dakjar BNN menangkap Icn alias Fa alias Icl. Pelaku adalah bandar dan penyuplai narkoba ke Bupati Nofi.
Pukul 16.00 WIB
Tim melakukan penyergapan ke rumah orang tua Nofi di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karang Anyar, Gandus, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Namun penggerebekan tidak berjalan mulus.
Pukul 18.00 WIB
Tim melakukan negosiasi dengan petugas keamanan rumah. Tim sempat tertahan selama dua jam di pintu gerbang. Petugas keamanan dan keluarga bupati sempat mempersoalkan penggerebekan.
Pukul 18.30 WIB
Tim berhasil masuk dengan cara mendobrak pagar rumah. Keempat pelaku sempat berusaha melarikan diri. Namun akhirnya tim melepas tembakan ke udara. Para pelaku pun tidak dapat berkutik.
Pukul 19.00 WIB
Tim melakukan tes urine terhadap penghuni rumah. Kala itu terdapat Wakil Bupati dan anggota DPRD. Namun dua orang terakhir hasilnya negatif.
Pukul 20.00 WIB
Hasil rapid test menunjukkan positif zat ampethamin terhadap 4 orang. Keempatnya merupakan Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadin, Mu (29) tangan kanan bupati, Da (31) PNS Ogan Ilir, dan Ju (38) security rumah.
Pukul 23.00 WIB
Tim selesai melakukan penyisiran barang bukti di rumah tersebut. Hasil penggeledahan tidak ditemukan sabu berserta alat isapnya. Namun Kepala BNN Komjen Buwas yakin ada yang disembunyikan.
"Memang kemarin sempat ada perlawanan, dan perlawanan ini yang menyebabkan ada menghilangkan alat bukti. Kita tidak bisa membiarkan kepala daerah yang arogan, yang merasa tak tersentuh," ucap Buwas yang menekankan bahwa Nofi bukanlah korban narkoba yang perlu direhabilitasi.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, operasi yang digelar hari Minggu (13/3) kemarin itu sempat diwarnai perlawanan. Tak hanya itu, ada juga dugaan barang bukti yang sengaja dihilangkan. Berikut kronologi kejadian seperti diceritakan Buwas dan dihimpun detikcom dari penyidik di lokasi:
Minggu (13/3) siang
Dua Tim Dakjar BNN menangkap Icn alias Fa alias Icl. Pelaku adalah bandar dan penyuplai narkoba ke Bupati Nofi.
Pukul 16.00 WIB
Tim melakukan penyergapan ke rumah orang tua Nofi di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karang Anyar, Gandus, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Namun penggerebekan tidak berjalan mulus.
Pukul 18.00 WIB
Tim melakukan negosiasi dengan petugas keamanan rumah. Tim sempat tertahan selama dua jam di pintu gerbang. Petugas keamanan dan keluarga bupati sempat mempersoalkan penggerebekan.
Pukul 18.30 WIB
Tim berhasil masuk dengan cara mendobrak pagar rumah. Keempat pelaku sempat berusaha melarikan diri. Namun akhirnya tim melepas tembakan ke udara. Para pelaku pun tidak dapat berkutik.
Pukul 19.00 WIB
Tim melakukan tes urine terhadap penghuni rumah. Kala itu terdapat Wakil Bupati dan anggota DPRD. Namun dua orang terakhir hasilnya negatif.
Pukul 20.00 WIB
Hasil rapid test menunjukkan positif zat ampethamin terhadap 4 orang. Keempatnya merupakan Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadin, Mu (29) tangan kanan bupati, Da (31) PNS Ogan Ilir, dan Ju (38) security rumah.
Pukul 23.00 WIB
Tim selesai melakukan penyisiran barang bukti di rumah tersebut. Hasil penggeledahan tidak ditemukan sabu berserta alat isapnya. Namun Kepala BNN Komjen Buwas yakin ada yang disembunyikan.
"Memang kemarin sempat ada perlawanan, dan perlawanan ini yang menyebabkan ada menghilangkan alat bukti. Kita tidak bisa membiarkan kepala daerah yang arogan, yang merasa tak tersentuh," ucap Buwas yang menekankan bahwa Nofi bukanlah korban narkoba yang perlu direhabilitasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar