KWT Tunas Baru, beralamat di Desa Pudak RT 12 Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi. Foto Rosenman Manihuruk |
Kreativitas kelompok tani dalam
menggeluti usaha rumahan (homeindustri) saat ini harus terus digalakkan guna menuju
pangsa pasar produk yang lebih luas. Pemasaran produk kelompok tani kini tak
lagi sebatas di pasar tradisional, namun kini sudah bisa menempus supermarket
dan pasar swalayan hingga ke luar daerah.
R MANIHURUK
Pengolahan produk pertanian
dan perikanan rakyat juga harus mendapat dukungan yang berkesinambungan demi
kelangsungan usaha dari kelompok tani tersebut. Sehingga produk hasil
kreativitas kelompok tani bisa mendapat pangsa pasar yang lumayan.
Salah satu kelompok tani
yang mulai eksis yakni unit pengolahan ikan patin Kelompok Wanita Tani (KWT)
Tunas Baru, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, yang
menghasilkan abon ikan patin dan kerupuk patin.
KWT Tunas Baru, beralamat di
Desa Pudak RT 12 Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi. Dibentuk pada tahun
2005 dengan diketuai Triwarni. Kegiatan
kelompok ini adalah mengolah ikan patin menjadi produk abon.
Menurut Triwarni, alasan pembentukan KWT Tunas Baru
adalah menampung hasil panen ikan patin, meningkatkan nilai tambah ikan patin,
membuka lapangan kerja, khususnya tenaga kerja wanita.
Disebutkan, struktur organisasi
KWT Tunas Baru, Ketua Triwarni, Sekretaris Sumarni, Bendahara Sumirah dan empat
anggota yakni Sulastri, Salimah, Sumarni dan Suparti.
Bahan Baku dari Kelompok Tani
Menurut Triwarni, bahan baku
pembuatan produk abon ikan patin merek T&Tri dipasok dari Kelompok Pembudi
Daya Ikan (Pokdakan) Tunas Baru yang juga beralamat di Desa Pudak Kecamatan
Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi.
Kelompok Pokdakan Tunas Baru
yang diketuai Timan yang merupakan suami dari ibu Triwarni. Bahan baku yang
diolah merupakan ikan patin yang baru dipanen sehingga kesegaran bahan baku
sangat terjamin.
“Kegiatan KWT Tunas Baru
adalah mengolah ikan patin menjadi abon dengan kapasitas 37,5 kilogram (kg) abon
per hari yang dihasilkan dari ikan patin segar sebanyak 150 kg. Jika dalam satu
bulan terdapat 22 hari kerja, maka kapasitas produksi KWT Tunas Baru adalah 825
Kg abon per bulan,”katanya.
Disebutkan, berdasarkan
kemampuan penyerapan pasar yang baru sebatas Kota Jambi, saat ini KWT Tunas
Baru hanya berproduksi delapan kali dalam satu bulan. Satu kali produksi
mengolah ikan patin sebanyak 100 Kg yang menghasilkan 25 Kg abon. Sehingga
produksi dalam satu bulan adalah 200 Kg.
Disebutkan, proses produksi
abon ikan patin dilakukan secara hygienis dan tanpa menggunakan bahan pengawet.
Bahkan KWT Tunas Baru dua kali mendapatkan penghargaan tingkat provinsi untuk
kategori kebersihan tempat usaha. Tahap produksi pembuatan abon ikan patin dilakukan
secara manual.
Tahapannya yakni pertama penyiangan
dan pembersihan ikan, pengukusan, pemisahan daging ikan dari duri dan kulit, penguraian
daging ikan, pemberian bumbu, penggorengan, pemisahan minyak dari abon dengan
menggunakan spinner, pendinginan dan terakhir pengemasan.
“Kemudian duri dan kulit
ikan patin selanjutnya diproses menjadi kerupuk ikan patin yang sangat kaya
dengan calcium. Abon ikan patin produksi KWT Tunas Baru diberi merek Tri&T.
Produk tersebut tidak hanya merupakan produk khas Kabupaten Muarojambi, akan
tetapi juga sudah menjadi produk khas Provinsi Jambi,” ujar Triwarni.
Selain melayani penjualan
langsung, produk T&Tri tersedia di supermarket-supermarket dan toko-toko
yang ada di Kota Jambi. Seperti di Supermarket Abadi, Supermarket Mandala, Toko oleh-oleh khas Jambi, Hardi Rasa, Counter
Dekranasda Provinsi Jambi dan Counter Produk Khas Jambi di Bandar Udara Sultah
Thaha.
Disebutkan, Pokdakan yang diketuai
Timan, dibentuk pada tahun 2001 dan hingga saat ini telah memiliki sekitar 60
anggota dengan kolam pembudidayaan ikan patin sekitar 500 kolam budidaya.
Menurut Timan, produksi ikan
patin Pokdakan Tunas Baru sebanyak 5 ton per hari. Selain sebagai pemasok bahan
baku untuk KWT Tunas Baru, Pokdakan Tunas Baru juga memasarkan produknya di
Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Dikatakan, produksi masih
sangat mungkin ditingkatkan jika ada permintaan pasar. (*/lee)
***
Produk Abon Patin Tri&T
Diproduksi secara hygienis
Tidak menggunakan bahan
pengawet
Bahan baku merupakan ikan
patin segar yang baru dipanen
Tersedia dalam kemasan 100 Gr
Nomor PIRT 202450502058
Masa kadaluwarsa 6 (enam)
bulan
Harga produk Rp 12.000/kemasan
Untuk pembelian curah, harga
produk adalah Rp 100.000/kg
Layanan Pembelian
Melayani pembelian partai
besar maupun kecil.
Harga Produk (belum termasuk
ongkos kirim) :
Rp 14.000 untuk kemasan 100
gr
Rp 110.000/Kg untuk
pembelian curah minimal 5 Kg
Untuk pembelian abon, Hubungi
Nomor HP. 085279372228
An. Ibu Triwarni,
Untuk Ikan patin, Hubungi HP
085266249566
An. Pak Timan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar