Sarolangun, MR-Mesin pengolahan karet kini mulai dipergunakan di Kabupaten
Sarolangun guna menambah nilai ekonomi hasil produksi karet petani. Kini petani
tak lagi menjual bokar, namun sudah memproduksi menjadi bahan jadi. Keberadaan mesin pengolahan karet ini guna
mewujudkan karet rakyat bisa ditampung dan dikelola di wilayahnya
masing-masing.
Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus (HBA) mengemukakan hal
itu saat meninjau Pelatihan Pengembangan Otomotif dan Alat Angkut di Kabupaten
Sarolangun Tahun Anggaran 2015, bertempat di Desa Sungai Merah, Kecamatan
Pelawan, Senin (1/6) lalu. Pelatihan dimaksud adalah pengolahan karet menjadi
ban vulkanisir.
“Pengolahan karet merupakan salah satu jawaban terhadap
permasalahan turunnya harga karet akhir-akhir ini. Mesin untuk pengolahan karet
tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat, dalam rangka menciptakan
nilai tambah produk setempat. Keberadaan pabrik ini, salah satu untuk menjawab
apa yang dikeluhkan masyarakat sekarang tentang turunnya harga karet. Tujuannya
untuk membantu petani karet,” kata HBA.
Disebutkan, masalah karet ini bukan masalah gubernur, bukan
masalah bupati, dan juga bukan masalah presiden. Ini sudah pernah kita angkat
dengan Bapak Wakil Presiden, ini tata niaga karet dunia, dan kita harapkan
kedepan ada perbaikan.
HBA mengatakan, pemerintah daerah, baik kabupaten dan
provinsi, juga berusaha agar karet rakyat bisa ditampung dan dikelola di
wilayahnya masing-masing dan ini salah satunya. Dengan menggunakan olahan ban,
vulkanisir ban, yang oleh anak-anak muda setempat diupayakan bisa memproduksi
ban vulkanisir. “Tadi, ada beberapa ban
vulkanisir yang sudah kita lihat, sudah cukup bagus," sebut HBA.
“Tadi ada dikeluhkan masalah permodalan. Koperasi sudah bisa
menjawab dalam waktu yang tidak begitu lama, disitu ada permodalan yang
dimungkinkan dengan persyaratan murah dan proses yang tidak susah amat, bisa
membantu pengolahan ban vulkanisir tersebut," kata HBA.
Kata HBA, kedepan, diharapkan bukan hanya ban vulkanisir
yang akan diproduksi, tetapi juga produk lain, seperti keset kaki. “Bukan hanya
ban, kedepan nanti termasuk juga keset kaki dan pegangan tangan motor juga bisa
dicetak di situ," ujarnya.
Dikatakan, pengolahan karet menjadi ban vulkanisir ini
satu-satunya di Provinsi Jambi, yang diuji coba di Pelawan, namun kalau
berhasil akan dikembangkan di kabupaten lainnya.
“Di Batanghari dalam bentuk sit angin dan itu nanti bahan
baku untuk kepentingan pengolahan ban," tambahnya.
Bupati Sarolangun, H.Cek Endra mengatakan, terkait
kekurangan modal dalam pengolahan karet, kelompok pengolah karet tersebut bisa
mengajukan untuk bantuan tambahan modal, untuk membeli bahan-bahan baku karet
melalui Dinas Perindagkop Kabupaten Sarolangun, karena ada kredit untuk usaha.
“Saya pikir Sarolangun sangat potensial untuk mengembangkan
ini. Kita banyak SMK, saya menginginkan agar kapasitasnya diperbesar. Kalau
sekarangkan hanya 150 Kg karet bahan bakunya. Ini sangat kecil. Saya pengen ini
diperbesar. Ini bantuan dari pusat, kita upayakan, kalau kedepan memang ini
potensial dalam menanggapi harga karet yang turun, industri hilir seperti ini
jawabannya,” kata Cek Endra. (Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar